Lihat ke Halaman Asli

Penilaian Akhir Tanpa Skripsi: Inovasi dalam Pendidikan Tinggi

Diperbarui: 5 September 2023   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alternatif Penilaian Akhir Tanpa Skripsi (Canva/Pro)

Menggagas Alternatif Penilaian Akhir Tanpa Skripsi: Inovasi dalam Pendidikan Tinggi

Dalam era transformasi pendidikan tinggi, pertanyaan mengenai relevansi skripsi sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa semakin sering muncul. 

Beberapa berpendapat bahwa skripsi seharusnya tidak diwajibkan, sementara yang lain percaya bahwa penggantian format penilaian akhir mungkin lebih sesuai. 

Artikel ini akan menjelaskan argumen-argumen yang mendukung pemikiran ini, mengusulkan alternatif format penilaian, dan menganalisis implikasi dari Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 53 Tahun 2023 terhadap pembahasan ini.


Argumen Untuk Tidak Mengwajibkan Skripsi

Terdapat beberapa alasan yang menguatkan pandangan bahwa skripsi seharusnya tidak diwajibkan. Pertama, banyak mahasiswa mengalami beban berat akibat tuntutan akademik yang tinggi. 

Tidak mengwajibkan skripsi dapat membantu mengurangi tekanan psikologis dan memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada pengembangan keterampilan praktis.


Kemungkinan Alternatif Format Penilaian

Sebagai gantinya, terdapat beberapa alternatif format penilaian akhir yang dapat digunakan:

  • Proyek Berbasis Industri: Mahasiswa dapat bekerja sama dengan industri untuk menyelesaikan proyek nyata yang sesuai dengan bidang studi mereka.
  • Magang Intensif: Mahasiswa dapat menjalani magang di perusahaan terkait, memperoleh pengalaman praktis dan wawasan industri.
  • Portofolio Karya: Mahasiswa dapat mengumpulkan karya-karya mereka selama masa studi, yang mencerminkan kemampuan dan perkembangan mereka.
  • Ujian Praktis: Penilaian dapat dilakukan melalui ujian praktis yang menguji pemahaman dan penerapan langsung materi pembelajaran.


Pertimbangan terhadap Mahasiswa Vokasi

Bagi mahasiswa vokasi, kepentingan dalam mengasah keterampilan praktis seringkali lebih mendominasi. Alternatif format penilaian seperti proyek terapan atau portofolio karya bisa menjadi cara yang lebih sesuai untuk menilai kompetensi mereka.


Analisis Peraturan Mendikbud Ristek No. 53/2023

Peraturan ini memiliki potensi untuk mengubah paradigma penilaian di perguruan tinggi. Meskipun tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi adalah positif, perlu diperhatikan apakah peraturan ini memberikan ruang bagi inovasi dalam penilaian atau justru membawa beban tambahan bagi mahasiswa.

Ketika skripsi tidak diwajibkan, perguruan tinggi harus berinovasi dalam merancang format penilaian akhir yang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan dan kebutuhan mahasiswa. 

Keputusan apakah skripsi harus diwajibkan atau tidak sebaiknya mempertimbangkan berbagai faktor, seperti jenis program studi, tujuan pendidikan, dan kepentingan mahasiswa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline