Mengapa Mahasiswa Tidak Lagi Wajib Skripsi? Inilah Alasan di Balik Keputusan Revolusioner
Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi menjadi landasan utama untuk perubahan ini.
Dalam langkah revolusioner yang mengguncang dunia pendidikan tinggi Indonesia, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengumumkan bahwa mahasiswa sarjana (S1) dan sarjana terapan (D4) tidak lagi diwajibkan untuk mengerjakan skripsi sebagai persyaratan kelulusan.
Kebijakan ini, yang diumumkan dalam program Merdeka Belajar Episode ke-26, telah memicu diskusi hangat dan memunculkan pertanyaan mengapa langkah ini diambil.
1. Inovasi dalam Pembelajaran dan Penilaian
Salah satu alasan utama di balik keputusan ini adalah dorongan untuk menghadirkan inovasi dalam pembelajaran dan penilaian di perguruan tinggi.
Sebelumnya, aturan yang memisahkan kompetensi sikap dan pengetahuan memaksa mahasiswa untuk membuat skripsi sebagai salah satu bentuk penilaian. Namun, Nadiem menekankan bahwa pendekatan ini perlu diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan kontemporer.
2. Pemberian Ruang Kreativitas
Dengan menghilangkan kewajiban skripsi, perguruan tinggi memberi mahasiswa lebih banyak ruang untuk mengeksplorasi kreativitas dan minat mereka.
Ini memungkinkan mereka untuk menjalani tugas akhir yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, seperti pembuatan prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lain yang sejenis.
Hal ini juga dapat membantu mempersiapkan mahasiswa untuk tantangan dunia nyata yang mungkin melibatkan beragam bentuk pemecahan masalah.
3. Adaptasi dengan Kebutuhan Industri dan Dunia Nyata
Konteks dunia kerja yang terus berubah menuntut lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis dan sikap yang kuat.
Dengan memberikan fleksibilitas dalam bentuk tugas akhir, perguruan tinggi dapat lebih baik mengarahkan mahasiswa ke arah yang sesuai dengan tuntutan dunia nyata. Misalnya, program studi yang fokus pada keterampilan teknis dapat mendorong proyek praktis yang lebih sesuai dengan industri.