Lihat ke Halaman Asli

Indonesia di Era Digital, Perlukah Benteng Siber untuk Pertahanan?

Diperbarui: 19 Agustus 2023   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia di Era Digital: Perlukah Benteng Siber untuk Pertahanan? (Canva/pro)

PERLUKAH INDONESIA MEMILIKI ANGKATAN SIBER?

Oleh : Benidiktus Himang

Dalam konteks global, dunia kini tengah berada di tengah-tengah revolusi digital. 

Bersamaan dengan kemajuan tersebut, muncul pula ancaman-ancaman baru yang tidak lagi berwujud fisik, melainkan digital. 

Indonesia, dengan populasi pengguna internet yang besar, tentu harus mempertimbangkan langkah serius untuk menghadapi ancaman siber. Salah satu pertimbangan tersebut adalah pembentukan Angkatan Siber.


Statistik Kejahatan Siber di Indonesia

Berdasarkan data terbaru, Indonesia mengalami peningkatan serangan siber dengan tingkat kenaikan sekitar 20% setiap tahunnya. 

Dari total serangan tersebut, 15% di antaranya termasuk kategori serangan berbahaya seperti ransomware dan DDoS. 

Ini menunjukkan bahwa potensi kerugian bukan hanya pada data, tetapi juga infrastruktur kritikal negara.

Pendapat dari Dr. Rizal Ramli, seorang pakar keamanan siber nasional, menegaskan bahwa Indonesia sudah seharusnya memiliki strategi pertahanan siber yang matang. 

"Kita tidak bisa lagi berpangku tangan. Serangan siber bisa menghancurkan ekonomi dan infrastruktur negara dalam hitungan detik," ujarnya. 

Sentimen serupa juga diungkapkan oleh beberapa pejabat pemerintah yang memandang keamanan siber sebagai benteng pertahanan terakhir Indonesia di era digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline