Lihat ke Halaman Asli

Beni Ananto

Halo saya Beni, seorang INFP atau INFJ (menurut MBTI Test). Salam kenal :))

Review Buku Meditations (Perenungan) Karya Marcus Aurelius

Diperbarui: 31 Juli 2024   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meditations (Perenungan) karya Marcus Aurelius/tangkap layar pribadi

Setelah menamatkan buku Filosofi Teras, Henry Manampiring, saya mendapat trigger untuk cari tau lebih banyak mengenai Stoikisme. Dan dari Filosofi Teras lah saya mengenal Marcus Aurelius. Buku Meditations (Perenungan) karya Marcus Aurelius saya membeli versi ebook-nya. Saya memang ada rencana mau beli ebook untuk bacaan saya ketika sedang di KRL atau di jalan waktu berangkat-pulang kerja.

Saya merasa baca buku cetak di kendaraan umum agak merepotkan, jadi saya memutuskan beli beberapa ebook untuk dibaca di jalan. Dan sejujurnya saya memang lebih suka buku cetak, tak tergantikan. Buku Meditations (Perenungan) karya Marcus Aurelius ini merupakan jurnal pribadi dari Marcus Aurelius

Seorang filsuf terkemuka di dunia. Di mana stoikisme mengajarkan kita semua agar bisa mengendalikan diri, seperti hawa nafsu, marah, kecewa, rasa bahagia untuk tidak berlebihan dalam mengekspresikannya. Stoikisme yang diajarkan oleh  Marcus Aurelius masih sangat relevan jika diterapkan di jaman sekarang. Buku ini banyak sekali memberikan perenungan kepada pembaca mengenai hakikat hidup yang kita jalani di dunia ini.

Dari buku in kita diajarkan bagaimana cara bertahan dan menikmati hidup di dunia yang keras dan sudah rent ini. Tetap tenang dalam segala suasana dan masalah yang sedang kita hadapi. Jadi dari buku ini kita diajarkan untuk hidup lebih woles. Buat kita yang sedang ruwet dalam berbagai masalah hidup, buku ini layak untuk dibaca karena bisa membantu kewarasan kita dan kita lebih tenang dan meyakinkan diri bahwa hidup kita akan baik-baik saja, tidak perlu takut, gusar, atau pun sedih.

Beberapa quotes yang bagus menurut saya.

"Ingatkan dirimu juga bahwa setiap orang hidup hanya di masa kini, yang hanya Sebagian kecil dari waktu, sisanya adalah kehidupan masa lalu atau masa depan yang tidak pasti."

 

"Tinggalkan harapan yang sia-sia. Selamatkan dirimu sendiri selagi kau masih mampu."

 

"Apa yang kaurisaukan sungguh serpih-serpihan debu belaka, dan sebenarnya tak banyak hal penting yang perlu kaurisaukan, dan perhatikan juga seperti apa orang-orang yang akan memujimu."

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline