Wisata pulau Pahawang di Lampung yang pernah saya kunjungi waktu itu menyimpan cerita yang tidak akan pernah terlupakan oleh saya pribadi. Disamping pemandangan laut biru dan jajaran pulau-pulau kecil di sekitarnya yang indah sekali.
Cerita berawal ketika saya sedang snorkeling di pulau Pahawang bersama teman-teman yang lain. Air laut yang biru kehijaun jernih, melihat ikan-ikan berenang yang beragam di dalam air sungguh menyenangkan. Keadaan saat itu sedang ramai wisatawan tapi tetap kondusif suasanya. Jadi kita tetap bisa menikmati wisata tersebut.
Tetapi, baru lima belas menit saya di air, kejadian tidak terduga menimpa saya. Lagi asyik berenang, tiba-tiba paha saya menyentuh sesuatu, maka kejadianlah. Paha, kaki, terasa panas terbakar. Saya buru-buru naik ke atas dan duduk di warung apung. Sesampainya di atas keadaannya malah semakin parah, dari perut hingga ujung kaki saya merasa seperti terciprat minyak panas pada saat goreng ikan atau goreng otak-otak.
Pulau Pahawang Cantik/dokpri
Saya benar-benar tidak tahu apa-apa saat itu. Sampai ada orang-orang yang bilang kalau saya disengat ubur-ubur, dan mereka melihat dari atas kalau saat berenang saya menabrak ubur-ubur. Sumpah lemas sekali saya saat itu. Saya terpikir kalau liburan saya bakal rusak. Padahal ini baru di hari pertama. Atas saran orang-orang, saya basuhi perut sampai kaki, terutama paha saya dengan air mineral yang teman saya bantu belikan di warung.
Pelan-pelan rasa sakit itu berkurang. Dan menurut warga lokal di sana, tidak sampai sehari nanti akan normal lagi. Karena kebetulan yang menyengat ubur-ubur kecil. Dan saya baru tau kalau di pulau Pahawang banyak ubur-uburnya, bahkan ada ubur-ubur listrik yang kalau disengat bisa buat orang langsung pingsan.
Terdengar mengerikan juga. Alhasil, saya urungkan berenang sepanjang hari itu. Saya hanya melihat yang lain berenang. Karena seharian saya masih menahan rasa sakit. Poor me, hehe