Di jam-jam riang dimana Elang terlihat ramai terbang
kuarungi langit biru yang luasnya seakan tak berbatas
kulihat matahari agak condong ke Barat dari titik puncaknya
kusadari waktu telah bergeser jauh dari rekahan pagi
aku kembali ke desa dan kulihat pintu-pintu dan jendela tertutup
suasananya sangat sepi, jalan-jalan sempit terlihat lengang
kulihat batu gapura di gerbang desa telah hancur
beberapa rumah di batas gerbang itu terlihat berubah cepat
dinding rumah, pintu, dan jendelanya tak lagi menggunakan kayu
banyak rumah di sekitarnya terlihat kusam dan lapuk
kusen-kusen pintu dan jendela kulihat hancur dimakan rayap
dan kulihat kebun-kebun di halaman rumah penuh rerumputan liar
aku tercengang, tak kuduga dunia berubah begitu cepatnya
aku duduk di bawah gapura yang hancur , merenungi perubahan
betapa derasnya angin berhembus, menebar hujan dan panas
perubahan, kebebasan, dan kemajuan melanda negriku
elang terbang rendah di langit desaku, di cakarnya kulihat sesuatu
mencengkram bola waktu, jatuh menghancurkan gerbang desaku!
Btm2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H