Lihat ke Halaman Asli

Cermin Retak di Bulan Basah

Diperbarui: 15 Mei 2016   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panas bumi di bulan basah, dedaunan hijau tampil segar dan vulgar

gemuruh sungai mengalirkan air coklat tua, mengalirkan cerita-cerita

tentang langit mendung, tentang kilat dan petir yang menggetar hati

bumi semakin tua, dunia semakin kompleks, kebebasan kebablasan

Senandung cerita luka dan duka di negeri yang penuh suara sumbang

generasi mudanya berkaca di air keruh,  menatap wajah di cermin retak

bumi yang tergerus hujan peradaban, banjir berita menyesatkan rasa

gadis-gadis remaja diperkosa, dan badut-badut masih juga bersandiwara

Bulan Mei, tragedi kelam 18 tahun silam, kini jejak kejamnya membayang

perubahan tak tuntas, borok bobrok yang tak dibongkar hingga ke akarnya

lalu dengan gampangnya lidah-lidah tajam berkata: “komunis telah kembali!”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline