Sebuah ranting lapuk dan dedaunan kering melayang terbawa angin
gelombang sunyinya terngiang di telinga, suara-suara angin kering merindu
desah bibir yang merindukan kenangan masa kecil di tanah kelahiranku
begitu panjang jarak dan waktu yang terbentang, dunia telah berubah jauh
Suara-suara yang datangnya dari kejauhan, sebuah rintih hati yang redam
bisik-bisik kenangan kecil yang menggeliat bagaikan ombak liar, menggetar
bagai dengung suling yang panjang, bagai bunyi lufking menganggu-ngangguk
bunyi lonceng yang berdentang, moment kenangan yang hilang dilindas zaman
Talang Akar, tanah kelahiranku yang begitu jauh kutinggalkan di belakang
aku terbangun dari mimpiku di hutannya yang lebat, tertutupi reranting liar
tiba-tiba terdengar suara ratapan akar-akar pohonan tua yang melapuk
Sesuatu terindra dari jauh, suara besi tua yang kini sunyi, kidung yang senyap
bagai debu-debu yang berterbangan di jalan tanahnya di masa silam, meruap
tercium kembali harum anggrek bulan yang merebak di malam purnama
*****
Batam, 2016.
Sumber Ilustrasi: http://3.bp.blogspot.com/-dSM5oi_Zwqg/Vjq5n3kA2FI/AAAAAAAACmE/Xqi7hFPT7Ag/s1600/IMG_20151105_085412.jpg
Sumber Ilustrasi:
http://3.bp.blogspot.com/-dSM5oi_Zwqg/Vjq5n3kA2FI/AAAAAAAACmE/Xqi7hFPT7Ag/s1600/IMG_20151105_085412.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H