Kenang dan kenanglah selalu
dia yang kini terbaring sunyi
di Pemakaman Karet yang sepi
telah lahir puisi-puisi abadi dalam darahnya
yang kini meluncur dari bibir ke bibir
dari mulut ke mulut, bagi generasi selanjutnya
Karena kesedihannya
ia berkata: “ aku ini binatang jalang”
dalam kemarahannya
ia pun berkata:”aku adalah aku, tidak juga kau”
lebih jauh atau lebih dekat, tetap saja ia mendatangimu