Lihat ke Halaman Asli

Mega Proyek Hambalang 4 Tahun Mangkrak, Menjadi Sarang Hantu

Diperbarui: 18 Maret 2016   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi meninjau lokasi mega proyek Hambalang yang mangkrak karena korupsi.  Jokowi terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kondisi terkini Proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) yang merupakan peninggalan era pemerintahan SBY itu.  Mega Proyek yang menelan biaya sekitar 1,7 Triliun Rupiah itu dalam kondisi tak terawat, banyak bagian-bagiannya terbengkalai begitu saja, dan besi-besinya telah banyak yang hilang karena dicuri.

Hal yang lebih mengejutkan lagi ternyata banyak struktur bangunan yang menyimpang dari yang seharusnya, contohnya: tapak bangunan yang seharusnya selebar 3 meter ternyata yang dikerjakan hanya selebar 1 meter, juga diameter besi tulangan yang tak sesuai dengan ukuran. Bangunan-bangunan dengan struktur yang menyimpang itu dibangun di atas struktur tanah yang labil. Terbayang seberapa bahayanya bila sewaktu-waktu terjadi gempa yang menggetar Bukit Hambalang. Jokowi minta kepada Menteri PUPR agar meneliti struktur tanah di lokasi apakah memungkinkan pembangunannya terus dilanjutkan.

Terasa agak mengherankan adalah ketika diketahui mega proyek itu diketahui bermasalah pada era pemerintahan  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kenapa tidak segera ditinjau Presiden SBY atau paling tidak ada ketetapan apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau harus segera dihentikan? Setelah 4 tahun mangkrak dan menjadi seperti sarang hantu, tiba-tiba Presiden Jokowi datang dan mendapatkan kondisinya sangat memprihatinkan.  Begitu mudahkah menghambur-hamburkan uang rakyat tanpa sedikit pun merasa bersalah?

Mega proyek Hambalang sarat dengan korupsi. Sampai saat ini KPK pun masih belum tuntas mengusut siapa saja yang terlibat memakan uang haram Hambalang.  Banyak mantan petinggi Partai Demokrat yang terjerat kasus ini. Terlepas dari itu semua, seberapa besar uang rakyat  yang tertanam di lokasi telah menjadi aset negara. Seharusnya tetap dirawat dan dijaga, tetapi kok ini dibiarkan begitu saja terbengkalai.  Nyanyi merdu Sang Mantan ternyata tak sesuai dengan kenyataan. Tak terima warisannya dipermasalahkan.  Menerima warisan sampah, siapa yang tak kesal dengannya?

Tur Keliling Jawa mungkin bisa memberikan inspirasi baru buat Sang Mantan. Semoga bisa banyak tercipta lagu-lagu baru. Kisah perjalanan ini sungguh mengenaskan, kawan. Sayang engkau tak sempat mampir ke sana. Lihatlah Bukit Hambalang. Dengarkanlah nyanyi sunyi gedung-gedung yang tak berpenghuni. Menanti sentuhan tangan mereka yang masih punya hati nurani!

******

 Sumber Ilustrasi

[caption caption=" Sumber Ilustrasi: Kompas.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline