sekelompok burung enggang
melakukan ritual menyambut datangnya musim kawin
di suatu tempat yang paling jauh dan terpencil
paruhnya mematuki batu-batu kerikil
dan menyusunnya membentuk sebuah lingkaran
tulang-belulang leluhurnya berada dalam lingkaran itu
sebuah keramat, dan mereka mulai melakukan tarian ganjil
menari berputar-putar, melompat-lompat di atas satu kaki
memberi penghormatan kepada leluhur yang telah mati
sebagai sebuah perhatian, sebagai sebuah penghargaan