Lihat ke Halaman Asli

Bencong Mencari Tuhan #2

Diperbarui: 11 Februari 2016   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kada, Fahmi, dan Husin adalah saudara sepupu. Ketiganya merantau di Batam guna mencari lapangan pekerjaan. Setelah 6 bulan berada di Batam, baru Fahmi yang bekerja, menjadi buruh di sebuah perusahaan galangan kapal.  Kada dan Husin masih menganggur.  Mereka terdesak hutang sewa kamar kost 3 bulan belum dibayar, dan juga hutang bahan makanan di warung yang telah menumpuk. Dalam keadaan sulit itu ketiganya hampir putus asa, namun tiba-tiba Kada mengambil sebuah langkah-langkah yang mengejutkan Fahmi dan Husin.

Malam itu Kada tidak pulang ke rumah. Fahmi dan Husin terlihat gelisah semalaman.  Keduanya berencana esok sore akan mencari Kada ke Bengkong, ke rumah Reza temannya Kada.  Reza seorang bencong asal Palembang yang banyak dikenal oleh orang-orang Palembang yang merantau di Batam.  Reza mempunyai usaha salon di Nagoya, pusat bisnis yang terkenal di Batam.

Sekitar sepuluh pagi, saat Fahmi tengah bekerja, Kada pulang ke rumah. Di rumah hanya ada Husin yang terlihat tengah sibuk mencuci beras guna menanak nasi. Husin kaget melihat Kada tiba-tiba muncul dari balik pintu. “Hai Kada, tidur di mana semalam? Kenapa nggak pulang?” Husin memberondongnya dengan pertanyaan.

“Reza mengajakku menginap di rumahnya. Malamnya dia mengajak ketemu dengan kenalannya orang Jepang yang katanya baru mau buka pabrik di Batam.  Ya terpaksa menginap, demi agar bisa mendapatkan pekerjaan secepatnya,” ujar Kada, menjelaskan kenapa dia tidak pulang semalam.  “Hasilnya gimana?” tanya Husin penasaran.

“Secepatnya, dalam minggu-minggu ini juga mungkin sudah mulai bekerja.  Aku harus secepatnya bikin Pasport karena pekerjaanku nanti akan bolak-balik ke Singapura,”  ujar Kada, wajahnya terlihat cerah karena merasa senang berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya.

Husin ikut gembira mendengar kabar baik itu. “Kalau begitu bisa bantu aku juga dong masuk kerja di sana, “ ujar Husin. “So pasti…harus bisa, karena kita wajib saling membantu,” jawab Kada.

“Oh ya…tadi aku ke rumah ibu kost, tunggakan kita sudah kubayar lunas plus uang sewa 6 bulan ke depan.  Begitu juga hutang di warung, semuanya sudah beres!” ujar Kada, membuat Husin tiba-tiba menjadi bengong. “Dapat uang dari mana?” tanyanya, dengan nada heran.

“Orang Jepang itu namanya Nakata, orangnya sedikit royal. Reza menyuruhku menemaninya minum dan ke diskotik sampe subuh, guna perkenalan dan pendekatan agar Nakata bisa menaruh kepercayaan. Melobi bro, orang Jepang nggak gampang percaya sama kita orang Indonesia,” ujar Kada.

“Terus, setelah itu dia memberimu uang begitu banyak?” tanya Husin.

“Lima ratus Sing Dollar bro, dia kasih uang agar aku segera membikin Pasport dan sekaligus untuk ongkos taksi pulang ke rumah,” jelas Kada.

“Lima ratus Singapur Dollar bisa didapat dalam semalam? Alamaak….uang sebesar itu mungkin dianggapnya cuma receh. Eh…Nakata itu cewek atau cowok?” tanya Husin, merasa heran kok begitu mudahnya orang itu memberi uang yang banyak kepada Kada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline