Telah kau pahatkan namamu di relung hatiku yang terdalam
Sehingga ia jadi serupa ayat-ayat rindu yang tak terlupakan
Aku tak tahu apakah ia yang menjadi bara api dalam dadaku
Ataukah tempaan kehidupan yang membentukku bersamanya
Ketika temali kapalku telah siap, layar pun terlanjur kembang
Tiada pilihan, harus melaju mengarungi laut yang terhampar
Kutahu, di setiap ombak di depan sana ada kutemukan rindu
Bara cinta yang mata panahnya tepat mengarah ke jantungku
Kata cintamu, lidah cahaya yang menembus ruang dan waktu