Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Psikopat

Diperbarui: 31 Januari 2016   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ketika senyumnya tak mengisyaratkan apa pun

kecuali sikap dingin dan penuh dengan hawa kematian

ke langit manakah hatinya berharap dan berdoa?

 

dunianya hitam tiada putih, ke mana kah arah angin

menghembus dan menerbangkan hati nuraninya

dan matanya berjalan mencari arahnya sendiri

 

lihatlah racun yang telah ia tebar

meregang nyawa dalam waktu sekejap

tanpa rasa ia menatapnya dengan senyuman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline