Lihat ke Halaman Asli

Sianida, Racun Aktif Bekerja Secara Cepat

Diperbarui: 23 Januari 2016   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sianida merupakan senyawa Sian (CN), merupakan salah satu racun yang bekerja sangat cepat dan berpotensi mematikan.  Kata “Sianida” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “biru”, sesuai dengan sebutan Hidrogen Sianida sebagai “blue acid”.  Secara alami sianida terdapat dalam kandungan buah-buahan dan sayur-sayuran seperti: apel, singkong, bayam, rebung, kecap, dan lain-lain.  Sianida juga ditemukan pada asap rokok, asap kendaraan bermotor dan juga terdapat pada sisa-sisa pembakaran material sintetik seperti: plastik, kulit kabel, sepatu, sandal, dan karpet.

Sianida banyak digunakan untuk pembuatan plastik, penyaringan emas dan perak, obat anti jamur, racun tikus, dan sebagainya.  Sianida juga biasa dikenal sebagai herbisida  (pertanian) dan juga biasa disebut “potas” dikalangan para pencari ikan di sungai atau di laut.  Dalam dosis tinggi sianida merupakan racun yang sangat mematikan. Dapat berbentuk gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk serbuk kristal seperti potasium sianida atau natrium sianida. Sianida telah digunakan sebagai racun pembunuh sejak berabad-abad yang lalu. 

Racun sianida dalam kasus pembunuhan biasanya berupa gas hidrogen sianida, seperti yang dulu pernah digunakan oleh Hitler untuk membunuh orang-orang Yahudi atau pernah juga dipergunakan dalam perang di Irak. Bila berbentuk cairan atau serbuk biasanya dioleskan pada pinggir gelas, disuntikan ke dalam batu es, atau dicampurkan ke dalam minuman atau diminumkan langsung. Gas atau serbuk sianida bila terhidup lewat udara juga dapat menimbulkan keracunan. Serbuk sianida juga berbahaya jika menempel pada kulit dan terkena keringat, terserap masuk ke dalam tubuh melalui kulit.

Keistimewaan sianida dibandingkan racun lain adalah reaksinya yang sangat cepat.  Bisa menjadi senjata pembunuh dalam dosis sangat rendah, hanya dengan 200 mg sianida sudah cukup untuk membunuh seseorang dengan berat badan rata-rata.  Gejala yang ditimbulkan akibat paparan berat (dosis tinggi) biasanya berupa kejang, hipotensi, nadi lemah, kesadaran menurun, dan nafas sesak seperti tercekik.  Racun sianida bila masuk ke tubuh akan mengganggu fungsi otak, jantung, dan menghambat jaringan pernafasan yang berujung kematian.

Sianida dapat terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Sianida adalah anion CN- yang memiliki sifat racun aktif dan bekerja dengan cepat.  Efek racun dari sianida adalah memblok pengambilan dan penggunaan oksigen menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam jaringan. Senyawa yang dapat melepas ion sianida CN− sangat beracun.  Jika zat ini masuk ke dalam tubuh, sianida bekerja menghambat kinerja sel dalam tubuh, mengganggu penggunaan oksigen oleh sel dan menyebabkan kematian sel.  Pada dosis tinggi sianida dapat menyebabkan kematian dalam waktu 1-15 menit saja akibat kekurangan oksigen.

Potasium sianida (KCN) adalah salah satu senyawa organik yang banyak beredar di pasaran.  Berbentuk serbuk (kristal) berwarna putih, sekilas tampilannya mirip gula halus atau kadang terlihat seperti bubuk deterjen. Senyawa ini mudah sekali larut dalam air dan tak berwarna bila dilarutkan dalam air. Tidak semua orang bisa mendeteksi bau khas zat ini yang seperti almond. Biasa dipergunakan dalam pertambangan, elektroplating, dan fotografi. Bahan-bahan kimia yang biasa ada di dalam rumah tangga seperti: insektisida, cairan pemutih, dan pembersih toilet mengandung potasium sianida.  Potasium sianida adalah salah satu racun yang biasa digunakan sebagai alat pembunuh atau bunuh diri karena banyak beredar di pasaran.

Dalam cerita fiksi detektif kerap diceritakan kasus pembunuhan di mana si pembunuh menggunakan potasium sianida sebagai alat pembunuhnya. Kisah kopi sianida yang membunuh Mirna,  yang menghebohkan akhir-akhir ini, apakah si pelakunya terobsesi dengan cerita-cerita misteri pembunuhan dalam dalam novel Agathe Christy? Hanya pihak Polri yang bisa menjawabnya.

*******

Batam, 2016.

 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline