Lihat ke Halaman Asli

Ode bagi Sepatu Tua

Diperbarui: 2 Januari 2016   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sepatuku
tampak tua dan kusam
menempel padanya lumpur
dan debu-debu kemarau
sisa-sisa perjalananku
di segala sisinya

tapaknya telah menipis
menanggung derita jarak
yang kujejak yang kutempuh
bergesek dengan kerasnya aspal
berbenturan dengan tajamnya bebatu
memikul beban tubuhku
memikul beban di kepalaku
di setiap langkahku

tak pernah kutanyakan kepadamu
seberapa lelahnya engkau menemaniku
mengikuti setiap langkahku
menempuh perjalanan yang jauh
perjalanan yang belum tahu kapan berakhir

kakiku selalu mencarimu
saat hendak menjemput hari
hingga petang datang memburu
dan menebar tabir gelapnya
lalu kulepas engkau
kuletakan di sudut ruang
kuletakan di luar hati
tanpa menolehmu
tanpa mengucapkan terima kasih
atas pengorbananmu hari ini
atas kesetianmu
melindungiku dari duri-duri
dari bebatu tajam
dari kotoran, lumpur, dan debu

kesetiaanmu yang tak berbatas
dengannya hari-hariku bangkit
menatap langit
menapak di bumi
menapak jalan berliku dan terjal
mengukur jarak
menghitung waktu
menguras peluh
merasakan panasnya matahari
membakar langkahku!

******

Batam, 2016.
 

Ilustrasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline