terdengar bisik-bisik lirih dalam gubuk di bawah jengkol
sepasang insan tengah bercerita tentang bulan purnama
“andai bisa kakang ambilkan bulan itu dik,”kata si lelaki
“tak perlu kang, dirimu jauh lebih indah,” kata si wanita
“tapi kenapa kau selalu memandanginya?” kata si lelaki
“kubayangkan betapa lembut sinarnya menyinari hati,”
“apakah kelembutan itu seperti sebuah kasih sayang?”
“tidak tahu kakang, terasa teduh jiwaku menatapnya,”
“baiklah dik, ‘kan kutanyakan kepada burung pungguk,”