Lihat ke Halaman Asli

Kudengar Suara Tangisan Ibu Pertiwi

Diperbarui: 6 Desember 2015   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kudengar suara ibu meratap dan menangis pilu

meratapi sungainya yang keruh berwarna coklat tua

mata air yang jernih tak lagi mengalir deras ke sungai

tersumbat lumpur dan tertimbun sampah negri merana

 

Rawa-rawa payau airnya kian menghitam di pesisir pantai

beragam kemajuan mengalirkan limbahnya ke muara laut

resapan alami dipaksa menampung beragam cairan limbah

di balik kemajuan hari ini ada kemunduran di sekitar kita

 

Kudengar suara ibu meratap dan menangis pilu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline