Lihat ke Halaman Asli

Selamat Jalan Guruku

Diperbarui: 25 November 2015   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

(Puisi untuk guruku alm.Bpk Hari Sutrisno)

Di hari-hari senjamu masih kudengar
masih kunikmati celotehan juga puisimu
coretan-coretan tangan buah renunganmu
juga suara-suara dari dalam relung hatimu

Dulu, 35 tahunan lampau, saat kau mengajar
berdiri di depan kelas yang tiba-tiba hening
matamu menatap ke seluruh murid-muridmu
dengan lembut, menyelam ke dalam lubuk hati

Di hari-hari terakhirmu sempat saling menyapa
sebuah puisimu, terasa dalam singgah di hati
membuatku lama merenung, dunia tanpa batas
ternyata itu puisi terakhirmu, puisi perpisahan

Selamat jalan guruku, semoga lapang jalanmu
engkau tetap menjadi guruku, teladan hidupku
meski hari-hariku di sekolah telah lama berlalu
tanda bel itu masih kuingat, tandanya waktu usai

Selamat jalan guruku, bel itu telah berbunyi
telah kau ambil lembaran catatan hidupmu
pada lembaran kertas putih bersih tanpa noda
kertas tanpa tanda baris dan garis pembatasnya

 

*********




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline