Lihat ke Halaman Asli

Kisah di Balik Perseteruan Anjing dan Kucing

Diperbarui: 18 Oktober 2015   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Anjing dan Kucing adalah dua jenis makhluk yang tidak mudah akur.  Meski sama-sama lama tinggal di rumah yang sama, tetap saja ribut. Anjing yang badannya besar dan agresif biasanya lebih dahulu mengejar dan menggonggongnya, membuat kucing terkacir –kacir sampai naik ke atas pohon. Meski keduanya susah untuk diakurkan tetapi dalam hal urusan bawah perut mereka sama, sama-sama ribut kalau sedang kawin.

Suatu ketika saat Nabi Nuh As. mengumpulkan segala jenis hewan ke atas perahunya, beliau berpesan kepada seluruh hewan agar jangan dulu kawin selama masih berada di atas perahu. Karena kelahiran anak hewan baru akan membahayakan keselamatan bersama. Semua hewan itu patuh, kecuali anjing. Karena tidak mampu lagi menahan gejolak nafsu biologis lalu dilanggarlah pantangan itu. Dilanggarlah pantangan itu , anjing pun kawin di atas perahu. Hanya Kucing yang menyaksikan pelanggaran itu.

Lalu Kucing melaporkan pelanggaran itu kepada Nabi Nuh As. Di hadapan Nabi Nuh As. Anjing menyangkal perbuatannya. Namun Kucing mengatakan yang sebenarnya, dan tidak ada saksi lain yang dapat mematahkan  kebohongan itu di hadapan Nabi Nuh As. Demi tegaknya sebuah kebenaran lalu Kucing memohon kepada Nabi Nuh As. agar berdo’a menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Allah membenci kebohongan dan DIA Maha Mengetahui segala apa yang terjadi di bawah kolong langit ini.

Waktu bergulir, perahu besar yang memuat berjuta jenis hewan itu belum juga lepas dari lautan. Anjing kembali melakukan perbuatannya, akibat perbuatannya itu Anjing mendapatkan ganjarannya.  Kelamin sepasang Anjing itu tidak bisa lepas sehingga keduanya menjadi panik dan ribut sendiri. Nabi Nuh As. segera mengetahui kejadian itu dan mengertilah dia bahwa Kucing telah mengatakan kebenaran dan Anjing telah berbohong di hadapannya. Anjing merasa sangat malu dan sakit hati kepada Kucing karena aib kebohongannya itu tersebar ke mana-mana. Kucing menjadi besar kepala karena merasa telah berhasil menegakkan kebenaran. Lalu muncullah kesombongan darinya, dengan pongahnya dia berkata kepada seluruh hewan yang ada bahwa dirinya adalah makhluk yang menegakkan keadilan.

Anjing yang menderita karena aib kebohongan itu dan sakit hati melihat sikapa sombong yang diperlihatkan Kucing lalu mendatangi Nabi Nuh As. Anjing memohon kepada Nabi Nuh As. agar dido’akan. Anjing meminta agarTuhan pun bersikap adil terhadap mereka yang berlaku sombong dalam menegakkan kebenaran. Nabi Nuh As. memenuhi permintaan Anjing mendo’akan agar Allah menghukum mereka yang berlaku sombong dan zhalim terhadap sesamanya.

Perjalanan yang jauh dan panjang itu memakan waktu bertahun-tahun. Satu per satu hewan-hewan itu tak mampu lepas dari kodratnya, lalu terjadilah banyak pelanggaran. Tetiba Kucing melakukan pelanggaran itu terjadilah hal yang menarik perhatian seluruh makhluk yang ada. Kucing itu mengeluarkan suara berisik ketika kawin. Tengah malam ketika hampir seluruh makhluk tertidur lelap, di tengah gelap kucing itu kawin dan suaranya berisik seperti suara orang bertengkar dan menangis.

Batam, 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline