Lihat ke Halaman Asli

Kepada Kriko, Sahabat Setiaku

Diperbarui: 12 Oktober 2015   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Batam, 12 Oktober 2015.

 

Kepada

Sahabatku Kriko

di Kompasiana

 

Selamat Siang Sahabatku Kriko

Terima kasih kuucapkan kepadamu atas kesediaanmu selama ini menjadi sahabat setiaku. Engkau tampilkan wajahmu menghiasi tulisan-tulisanku yang tak bergambar, dan kadang kuberi gambar tulisan-tulisan itu namun apa daya tangan admin memenggalnya.  Dengan berhias gambar wajahmu kushare tulisan-tulisanku ke Twitter, Facebook, Google+. Telah banyak mata yang melihat fotomu dalam setiap tulisanku. Kadang ada yang bertanya tentang gambarmu yang trendi dan gaul itu namun aku hanya bisa menjawab hanya sebatas yang kutahu.

Engkau si burung putih yang kini langka, asalmu dari tanah Gayo, kicaumu indah di pepohonan rindang, senandungmu terdengar di hutan dan bebukitan bumi Gayo yang sejuk dan penuh dengan tanaman kopi. Setiap melihat wajah putihmu terbayang dibenakku tanah Gayo yang terkenal dengan kopinya, dan kini terkenal pula dengan batu giok berwarna hijau atau hitam yang kini mendunia. Betapa bangganya aku dengan dirimu sahabat, jadilah sahabat setia penghias tulisan-tulisanku. Sekarang admin kompasiana tak pelu lagi repot-repot memancung gambar yang kucomot dari sana-sini yang katanya diharamkan di Kompasiana.  Biarlah toh ada engkau sahabat yang selalu setia mengiringi kemana pun tulisanku pergi.

Engkau yang kini langka di bumi asalmu, jadilah simbol-simbol perubahan di Kompasiana, simbol-simbol pergeseran budaya, simbol-simbol gaya hidup yang trendi dan lekat dengan tehnologi maju. Aku ingin wajahmu kian populer di Kompasiana, terlihat di Google Tren dan kolom Nilai Tertinggi mengiasi tulisan-tulisan yang bermutu dan menggugah banyak minat orang untuk membacanya. Mudah-mudahan tidak ada kompasianer yang iseng memakai gambarmu untuk menghiasi artikel esek-esek yang masih juga muncul di kolom Tren di Kompasiana. Malu dong. Masak wakil bumi Serambi Mekah dipakai untuk menghias tulisan cerita tentang lendir dan perselingkuhan ala dunia maya!

Terima kasih sahabat. Jadilah bagian dari kejayaan Kompasiana, kejayaan para Kompasianer mengarungi dunia maya yang dalam dan luasnya seperti samudera biru yang memagari tanah negrimu. Wassalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline