Lihat ke Halaman Asli

Tangan-tangan Batu Pemecah Rumah Kaca

Diperbarui: 26 Agustus 2015   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengembara lagi, menempuh jalan sunyi yang panjang

hari-hari yang membosankan telah berlalu di ruang sempit

kini aku di punggung Bukit Barisan, menikmati alam luas

 

Musim kemarau menghadang dengan tampang miskinnya

ia telah memberikan airnya kepada para pembalak hutan

lalu berkeliaran bagai musafir haus di tengah padang tandus

 

Dan sekarang beban kekeringan itu harus ditanggung akar

menunggu dan bertahan agar tetapi menghidupi pepohonan

sementara di jalan yang sunyi daun-daun kuning berguguran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline