Malam ke-27 Ramadan, Surti tiba-tiba saja diamuk kerinduan
setelah sebelas tahun mematikan rasa rindu pada kampungnya
menyimpan sayatan luka berbaur kesumat atas perlakuan mereka
ketika mengusirnya dari kampung, atas tuduhan berbuat zina
“Perempuan bejat, beraninya kau berbuat kotor di kampung ini!!?”
ujar orang yang mengerumuninya, mencaci-makinya di rumahnya
“dasar janda gatal, sejak ditinggal mati mas Karto jadi pelacur ya?”
sekeluarga besarnya menghakiminya, membuatnya hatinya hancur
Dengan membawa remuk redam hatinya, Surti pergi jauh