Lihat ke Halaman Asli

Prospek Pengembangan Rempah Harum Vanili di Indonesia

Diperbarui: 27 Juli 2021   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tanaman vanili (Vanila planifolia) merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari 1500 spesies). Vanili merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrakbuahnya yang dikenal sebagai sumber bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanili.Sistem perakaran pada tanaman vanili tidak memiliki sistem akar tunggang, karena vanili termasuk ke dalam tanaman monokotil. Pada tiap ruas batang vanili, tumbuh dua jenisakar, dimana yang satu berfungsi untuk melekat pada tanaman penegak yang disebut sulur dahan, sedangkan bagian akar yang lainnya merupakan akar yang menggantung di udara yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah jika akar tersebut telah menyentuh tanah. Batang tanaman vanili mampu tumbuh memanjang sampai mencapai 100 meter dan memiliki ruas-ruas yang panjang rata-rata sekitar 15 cm. Tiap ruas akan menghasilkan cabangbaru apabila dilakukan pemangkasan. Tanaman vanili di Indonesia banyak digemari oleh banyak konsumen,baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena kualitas vanili Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili Mexico, Amerika Serikat, Madagaskar yangjuga terkenal sebagai penghasil vanili yang cukup berkualitas. Atas dasar inilah perlu dikembangkan suatu metode budidaya tanaman vanili yang mampu menghasilkan bibit-bibit vanili dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat atau cepat yang berkualitas.

(Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Nilai tambah terbesar dalam agroindustri vanili adalah pengolahan dan pengeringan sampai menjadi buah vanili kering. Sebab peningkatan harganya bisa mencapai enam setengah kali lipat dari harga vanili segar. Dengan asumsi harga vanili segar (kadar air80%) per kg. Rp 200.000,- dan harga vanili kering (kadar air 35%) Rp 3.000.000,- maka tiapkg. vanili segar akan menjadi sekitar 4,3 ons vanili kering. Biaya pemeraman dan pemrosesanvanili segar sampai menjadi vanili kering tiap kilogramnya pasti hanya sebatas puluhan riburupiah. Hingga nilai tambah yang akan diperoleh para petani dari agroindustri pengeringanvanili, akan sangat tinggi.

Dalam kehidupan sehari-hari, aroma vanilin digunakan untuk pewangi makanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan parfum. Industri makanan dan minuman, umumnya menggunakan ekstrak vanilin. Industri farmasi menggunakannya dalam bentuk tincture sementara untuk parfum berupa tincture dan absolute. Sebenarnya teknologi modern sudah berhasil membuat vanilin sintetis dari bahan baku eugenol (minyak daun cengkih), dengancara mengubah jumlah dan bentuk rantai karbonnya. Namun konsumen dan kalangan industry tetap lebih menyukai aroma vanilin asli dari polong buah vanili. Itulah sebabnya apabila pasokan kurang, maka harga buah vanili kering akan melambung sampai mencapai jutaanrupiah per kg. Dalam industri pangan vanili digunakan sebagai flavoring agent pada produk makanan dan minuman seperti pada es krim, minuman ringan, coklat, permen, puding, kue,dan minuman keras. Sedangkan dalam industri non pangan vanili banyak digunakan sebagaibahan untuk penambah wewangian (fragrance). Selain itu, vanili juga dapat dimanfaatkan sebagai zat antimikroba untuk mencegah jamur dan kapang pada puree buah, serta zat antioksidan pada makanan yang banyak mengandung komponen tak jenuh.

Pada aspek pemasaran komoditi vanili ini akan dibahas tentang kondisi harga jual ditingkat petani dan pedagang pengumpulnya serta jalur pemasaran yang terjadi secara umumdi Indonesia. Harga buah vanili yang diperdagangkan sangat bergantung pada kualitas atau tingkat mutu buah vanilinya. Umumnya di tingkat petani, vanili dijual dalam kondisi buahsegar. Adapun jalur pemasaran buah vanili dimulai oleh masing-masing petani ke pedagang pengumpul atau langsung ke pedagang besar yang mempunyai kontak langsung dengan pembeli di luar negeri. Namun, pada umumnya jalur penjualan ke pedagang pengumpul relatif lebih banyak dilakukan oleh petani vanili.

Harga vanili di pasaran sangat ditentukan oleh tingkat kualitas buah vanili yang dijual. Umumnya perdagangan buah vanili di tingkat petani dilakukan dalam kondisi buahvanili segar (basah), sehingga tingkat harga yang terjadi merupakan harga yang palingrendah. Perbedaan harga antara harga vanili basah dan vanili kering di lokasi cukup tinggidengan perbandingan yaitu sebesar 1 : 5. Tinggi atau rendahnya harga vanili ditingkat petaniini sangat dipengaruhi oleh tingkat harga yang ada di pasaran dunia, semakin tinggi harga dipasaran dunia, semakin tinggi pula harga vanili di tingkat petani, demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu, fluktuasi harga vanili di tingkat petani sangat ditentukan oleh fluktuasi harga vanili dunia.

Harga vanili Indonesia di pasar domestik maupun pasar internasional kini hancur,karena kualitasnya tidak terjaga dengan baik. Harga vanili saat ini berada pada titik terendahantara Rp50 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram. Padahal harga sebelumnya mampu menembus Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per kilogram. Harga vanili Indonesia jatuh karena dipengaruhi kualitas produk yang rendah akibat saat dipanen vanili belum matang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline