Meskipun katanya perekonomian Indonesia lagi loyo sejak awal tahun 2015, rasanya kalau ngomongin soal jalan-jalan (traveling) gak ada loyonya, malah makin semangat! Indonesia punya banyak sekali tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Mau berwisata alam, sejarah, kuliner semua ada.
Bagi warga Jakarta yang sedari hari Senin hingga Jumat sudah berjibaku dengan kemacetan, suara klakson kendaraan bermotor hingga tekanan pekerjaan, berlibur di akhir pekan bisa jadi obat mujarab untuk menyegarkan mental serta mengembalikan semangat kerja. Niat berlibur di akhir pekan biasanya menjadi urung dilakukan ketika kita berpikir "ah nanti pasti macet" yang akhirnya membuat kita cuma tidur seharian di rumah. Memang ada tempat wisata di sekitar Jakarta yang bebas macet di akhir pekan?
Ada dong! Kepulauan Seribu yang terletak di utara Jakarta adalah bagian dari Provinsi DKI Jakarta. Beberapa warga mungkin belum tahu bahwa Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu merupakan pemekaran wilayah dari Kotamadya Jakarta Utara sejak tahun 2002 silam. Dulu ketika Pak Jokowi menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, beliau sempat berpesan kepada Bupati Kepulauan Seribu terpilih yaitu Bapak Asep Syarifudin untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor utama yang ditonjolkan atau "dijual" dari Kepulauan Seribu.
Memang apa sih keunggulan Kepulauan Seribu yang bisa menjadi daya tarik dibandingkan dengan obyek wisata lainnya di Jakarta?
- Kepulauan Seribu memiliki 110 pulau yang terdiri dari pulau berpenduduk, pulau resort, pulau konservasi, pulau tak berpenghuni, pulau gosong (pulau yang timbul hanya ketika laut surut, berupa hamparan pasir putih luas) dan pulau karang. Dengan jumlah yang luar biasa ini, rasanya gak akan habis dikelilingi dalam waktu 1 bulan. Setiap pulau menawarkan pengalaman yang berbeda karena karakteristiknya pun berbeda pula.
- Akses transportasi bebas macet. Namanya juga nyebrang pulau, pasti gak bakal menemukan kemacetan, suara klakson, lampu merah, atau polisi tilang. Kepulauan Seribu menawarkan akses transportasi bebas macet sehingga kita dapat menjangkau gugusan pulau-pulaunya dengan waktu tempuh yang rasional. Pulau terdekat di Jakarta yang bisa kita kunjungi seperti pulau Bidadari dan pulau Untung Jawa bisa ditempuh hanya dalam kurun waktu 30-45 menit dengan menggunakan kapal speedboat atau kapal sayur (istilah kapal yang mengangkut kebutuhan warga di Kep. Seribu - mampu menampung penumpang hingga 150 orang lebih).
- Akses transportasi terjangkau. Beberapa teman sering bertanya kepada saya, berapa sih biaya naik kapal ke Kepulauan Seribu? Tentu tergantung pulau apa yang ingin kita tuju. Umumnya wisatawan akan berkunjung ke pulau Untung Jawa, Pari, Tidung, Pramuka dan Harapan. Kelima pulau yang saya sebutkan adalah pulau berpenduduk yang digunakan warga untuk tinggal sehingga kita bisa menyewa rumah mereka untuk dijadikan homestay. Untuk menjangkau kelima pulau tersebut, kita dapat menggunakan kapal sayur dari pelabuhan Muara Angke. Harganya terjangkau, sekali jalan paling mahal hanya Rp 45.000. Harga itu biasanya jika wisatawan ingin berkunjung ke pulau Harapan dengan waktu tempuh 3 jam perjalanan. Berbeda jika wisatawan ingin berlibur ke pulau resort seperti pulau Bidadari, pulau Putri, pulau Pelangi ata pulau Macan. Maka akses transportasi yang digunakan adalah yatch dari pelabuhan Marina di Ancol. Harganya sudah satu paket dengan paket berlibur ke pulau resort yang ditawarkan oleh agen resmi dari website pulau-pulau resort tersebut.
- Wisata bahari yang menyegarkan. Berlibur ke Kepulauan Seribu sangat identik dengan wisata bahari meskipun di beberapa gugus Kepulauan Seribu, wisatawan juga bisa menikmati wisata sejarah seperti di pulau Onrust, Cipir atau Kelor. Semakin jauh lokasi pulau dengan daratan Jakarta, maka akan semakin bersih kondisi airnya. Dengan kondisi laut yang bersih, otomatis terumbu karang pun masih hidup dengan alami dan terjaga kelestariannya. Wisatawan bisa menikmati aktivitas watersport yang menyenangkan atau ber-snorkeling ria di siang hari melihat indahnya terumbu karang di Kepulauan Seribu.
- Penduduk yang ramah. Selain faktor alam yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan tak kalah pentingnya loh keramah-tamahan dari penduduk suatu destinasi wisata akan memberikan pengalaman wisata berlibur yang tak terlupakan. Alhamdulillah selama beberapa kali berwisata ke Kepulauan Seribu, hal yang paling berkesan adalah keramah-tamahan penduduknya. Pengalaman saya berinteraksi dengan warga di Kep. Seribu, kesan yang saya rasakan adalah mayoritas warga sangat ramah kepada wisatawan dan sangat membantu (helpful) jika melihat turis kebingungan (asal jangan malu bertanya ya!) alih-alih dikibulin karena lihat muka turis yang bingung. Penduduk di Kepulauan Seribu sudah sadar wisata. Maksudnya mereka sudah sadar bahwa pariwisata mampu memberikan pemasukan yang menopang perekonomian mereka sehingga dengan memberikan pelayanan maksimal, keramah-tamahan serta sikap yang membantu kepada wisatawan, mereka berharap jika turis merasa puas dan akan merekomendasikan Kepulauan Seribu kepada keluarga atau sahabatnya.
Meskipun memiliki keunggulan sebagai destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan alam yang memukau, keramah-tamahan penduduk serta aksesnya yang terjangkau, bukan berarti Kepulauan Seribu luput dari kekurangan. Saya lebih setuju kalau menyebutnya sebagai tantangan. Melihat usia Kabupaten Administrasi yang baru terbentuk di tahun 2002 maka tantangan yang dihadapi adalah seputar isu pendidikan, kebersihan, & kesehatan (sanitasi). Semoga Kabupaten Administrasi Kep. Seribu semakin berbenah agar bisa memaksimalkan potensi pariwisata yang dimilikinya.
Tertarik untuk berlibur ke Kepulauan Seribu di akhir pekan ini? Siap-siap ketagihan!