Lihat ke Halaman Asli

Zidan Benggala

Mahasiswa Jurnalistik Akademi Televisi Indonesia

Gaya Hidup Zero Waste untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Diperbarui: 24 Oktober 2021   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya hidup Zero Waste (Sumber : Dokumen Pribadi)

Permasalahan Sampah di Indonesia kini masih masih menjadi topik yang tak pernah ada habisnya. Keberadaannya dari hari ke hari yang sering kita temui, mulai dari sampah anorganik sampai organik yang berada di dalam rumah maupun lingkungan sekitar menjadi hal yang biasa. Sebanyak 67,2 juta ton sampah di Indonesia masih menumpuk setiap tahunnya.

Hal itu dikatakan langsung oleh kepala Seksi Bina Peritek Direktorat Pengelolaan Sampah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Agus Supriyanto, saat membuka edukasi dan pelatihan untuk jurnalis Bersama Danone Indonesia dan Greeneration Foundation, Senin (28/6/2021).

Agus mengatakan, “penumpukan ini diperkirakan akan bertambah dua kali lipat pada tahun 2050, apabila tidak ada kebijakan tegas khususnya sampah plastik yang akan berakibatkan pada pencemaran ekosistem dan lingkungan”. 

Sementara itu, berdasarkan data dari Indonesia National Plastic Action Partnership, setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik dan 9 persennya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau, dan laut. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan target strategis untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lautan sebesar 70 persen di tahun 2025.

Faktor penumpukan sampah juga terjadi selama pandemi Covid-19, dimana pandemi memaksa kita untuk tetap berada di rumah. Hampir semua aktivitas dilakukan secara daring, termasuk bekerja, bersekolah, sampai membeli kebutuhan sehari-hari. Hal ini membuat belanja online meningkat. 

Data yang dihimpun oleh Indonesian E-commerce Association (IDEA) dan We Are Social 2020 menunjukkan bahwa belanja daring bertambah 25-30 persen.

Permasalahan utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia kini bukan lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Justru peran Masyarakat yang menjadi faktor utama dalam permasalahan sampah. 

Salah satu upaya pengelolaan sampah yang perlu dikembangkan yaitu dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk sama-sama mengelola sampah secara mandiri dan produktif. 

Sistem ini menekankan kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan, dan tidak bergantung pada pemerintah, yaitu dengan membiasakan memilah dan memanfaatkan sampah, Atau bisa disebut juga dengan Zero Waste.

Zero waste atau gaya minim sampah yaitu gaya hidup positif dimana kita mengurangi penggunaan barang-barang yang tidak ramah lingkungan, dan barang sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakannya Kembali untuk fungsi yang berbeda. Istilah zero waste pertama kali muncul dipraksarai oleh seorang doktor keilmuan kimia Bernama Paul Palmer di Okland California pada tahun 1970.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline