TUNTUTAN KAUM BIARAWATI DI MASA PANDEMI PADA ERA DIGITAL
(Oleh : Sr. Efrida, SSpS, Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
Kaum biarawati adalah perempuan-perempuan yang secara sukarela meninggalkan kehidupan duniawi dan memfokuskan hidup untuk melayani Tuhan dalam diri sesama melalui karya kerasulan yang beredar di masyarakat. Unit karya yang dikelola biasanya pada bidang pendidikan, kesehatan, pastoral dan bidang sosial. Sejak awal kaum biarawati memiliki peran penting dalam menyukseskan misi Gereja di dunia meskipun bukan termasuk susunan hierarkies Gereja.
Biarawati memiliki cara hidup yang berbeda dari kebanyakan perempuan (hidup selibat), corak kehidupan kaum biarawati tergambar jelas dalam pelayanan mereka yang selalu siap sedia melayani tanpa mengharapkan apa-apa selain berkenan kepada Tuhan. Bukan berarti kehidupan kaum biarawati tertutuo dari dunia luar. Cara hidup seperti ini tetap ada sampai pada zaman milenial dan tidak menutup kemungkinan dari hari ke hari banyak gadis yang terus mau menyerahkan dirinya untuk Tuhan. Inilah kaya Allah serta daya Roh Kudus yang menakjubkan.
Sebagai seorang biarawati yang hidup di era digital dengan situasi pandemi saya mencoba menaggapi keadaan ini dengan melihat peran dan tuntutan kita dalam menghadapi situasi dunia sekarang ini. Apakah pandemi ini membuat kita sebagai kaum biarawati terus diam di rumah dan mengeluh begitu saja? Bagaiman tanggapan kita sebagai kaum yang berkaul dan hidup berdasarkan konstitusi kongregasi dalam menaggapi era digital? Apakah perubahan dan kemajuan teknologi dunia melenyapkan eksistensi kita sebagai kaum yang terpengaruh di masa lalu? Ataukah situasi ini menjadi peluang bagi kita untuk menghantar manusia mengenal, mencintai dan memuliakan Allah?
Pandemi Covid-19 masih menjadi kendala bagi semua negara. Penyakit Corona Virus 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (SARS-CoV-2) sehingga berdampak buruk bagi aktivitas normal masyarakat. Dilihan dari jumlah kasus menurut data Worldometers, Selasa (26/01/2021) sore, Indonesia kini berada di tingkat empat sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di Asia.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk menekan penularan virus ini seperti; Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sekolah secara online, menggunakan protokol kesehatan yang ketat dan yang paling booming sekarang adalah pemberian vaksin bagi seluruh masyarakat Indinesia. Pada kenyataannya, semua itu tetap tidak membebaskan seseorang dari penularan virus corona yang mematikan ini. Dari hari ke hari kasus infeksi virus corona semakin meningkat bahkan mungkin pandemi ini tidak akan pernah berakhir melainkan menjadi penghuni tetap dunia.
Sejak virus corona muncul aktivitas kita mulai berubah tentunya kita tidak bebas seperti yang biasa kita lakukan seperti sebelum-sebelumnya. Situasi pandemi ini membuat aktivitas di luar rumah dikurangi. Hal yang paling ekstrim perubahannya adalah sekolah-sekolah ditutup, pelayanan terhadap umat dikurangi dan pelayanan di rumah sakit penuh dengan kecemasan karena takut tertular virus dari pasien.
Peran kita sebagai kaum biarawati yang memiliki unit karya tentu sangat terganggu dalam pelayanan. Kita terus berpikir dan berusaha keras untuk berbuat sesuatu, mencari cara memulai sesuatu yang baru agar semuanya tetap berjalan tanpa kehilangan mutu.
Hemat saya kita selaku kaum biarawati perlu berperan lebih agar eksistensi kita tetap terjaga di masyarakat. Sekarang adalah kesempatan baik yang Tuhan berikan, tinggal bagaimana kita menata dan mengelola apa yang dipercayakan-Nya kepada kita. Dalam situasi ini kita memiliki beberapa karya kerasulan untuk itu kita dituntut untuk melaksanakan peran tambahan dalam tugas kita selain berdoa.
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada masa pandemi ini pertama, selain menjalin relasi yang intim dengan Tuhan perlu menjalin kerja sama yang harmonis dengan kolega di setiap unit karya agar dapat tercapainya tujuan dan pemenuhan target dalam setiap bidang karya kerasulan baik pada bidang pendidikan maupun bidang lain.