Lihat ke Halaman Asli

Benediktus Jonas

freelanecer

Puisi | Bakung

Diperbarui: 18 November 2018   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay

Ingin kukidungkan sejumput kagumku
Untuknya yang lisutkan aku
Dari berjuntai rumbai keramaian
Yang menidurkan aku dalam kesahajaan sunyi.

Yang suaranya seperti kepak lepas air,
pada kelokan-kelokan pematang sawah
Yang mahkotanya seperti melati gigil sehabis basah
Lentik lengkung jemarinya
bagaikan lepah-lepah segar tetumbuhan rerawa.

Jujur membalut kata-katanya
Oceh tawanya, lantak gugurkan dedaunan hijau
Dirinya bagaikan perpaduan mawar dan melati.

Ah Bakung,
Harum kulitmu

Telah mensemikan gugurku.
Bersama hawa bumi aku lantunkan syair-syair kidung-kidung ini
Meski si kupu-kupu mungkin telah menjagamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline