Lihat ke Halaman Asli

Benedictus Adithia

TERVERIFIKASI

Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Yakin! Tak akan Menjadi Poros Maritim Dunia Jika Tak Mengubah Paradigma Berpikir

Diperbarui: 13 November 2023   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telaga Bintang, Kabupaten Raja Ampat (KOMPAS.com/Nabilla Ramadhian)

Sebagai mahasiswa yang tumbuh di tengah kesadaran akan pentingnya peran generasi muda dalam membangun masa depan Indonesia, saya merenungkan potensi besar yang tersimpan di lautan Indonesia. 

Dengan lebih dari 17 ribu pulau yang tersebar luas dan dua pertiga wilayahnya yang merupakan lautan, Indonesia seharusnya menjadi negara maritim yang unggul dan berdaya saing di tingkat global. 

Namun, ironisnya, potensi kelautan Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.

Tantangan Pemanfaatan Potensi Kelautan

Indonesia harus menjadi poros maritim dunia. (ANTARA/Muhammad Adimaja via DETIKcom)

Data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan bahwa pemanfaatan potensi hasil laut baru mencapai 48% dari total potensi sekitar 6,7 juta ton jika dimanfaatkan secara maksimal (Kurang Maksimal, Pemanfaatan Potensi Hasil Kelautan Indonesia -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, n.d.)

Penting untuk diakui bahwa selama ini, fokus pembangunan lebih sering tertuju pada sektor daratan, terutama komoditas unggulan hasil ekspor. 

Sementara itu, laut yang menjadi sumber daya utama bagi Indonesia sering kali dikesampingkan. 

Untuk menjadi poros maritim dunia, kita harus melihat laut bukan hanya sebagai lahan eksploitasi sumber daya, tetapi juga sebagai pangkalan ekonomi yang potensial. 

Hal ini memerlukan upaya serius dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, akademisi, dan tentu saja, generasi muda seperti saya ini.

Perkuat Infrastruktur dan Aspek Lainnya

Pertama-tama, Indonesia harus menguatkan peran sektor maritim dalam berbagai aspek kehidupan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline