Devil's Advocate - Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar istilah tersebut? Ada yang beranggapan mungkin hal tersebut dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif. Namun, ternyata itu kata tersebut hanya sebuah istilah.
Begini penjelasannya..
Dalam dunia debat dan diskusi, seringkali kita menyaksikan sosok yang dijuluki "Devil's Advocate" atau Advokat Setan. Meskipun istilah ini mungkin terdengar menyeramkan, peran Devil's Advocate sebenarnya sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan ide.
Awal Mula Istilah Devil's Advocate
Istilah "Devil's Advocate" berasal dari praktik Gereja Katolik Roma pada abad ke-16, di mana seorang advokat diperlukan untuk mempertanyakan dan menguji argumen kebenaran dari seorang calon santo (orang kudus), proses ini disebut kanonisasi.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memastikan bahwa klaim-klaim mengenai kekudusan seseorang telah diuji secara menyeluruh dan tidak terpengaruh oleh kecenderungan untuk memuja atau mengaburkan fakta-fakta.
Dalam konteks lebih luas, Devil's Advocate merujuk pada seseorang yang mengambil peran kontra atau lawan dalam suatu argumen atau perdebatan.
Tugasnya adalah untuk secara kritis mengeksplorasi sudut pandang yang berbeda dan mungkin kontroversial, yang mungkin tidak selalu mereka yakini atau dukung.
Dengan bertindak sebagai Devil's Advocate, seseorang dapat membantu menghindari kelalaian, mengidentifikasi celah dalam pemikiran, dan mendorong pemikiran yang lebih mendalam dan komprehensif.
Kita akan melihat bagaimana pendekatan ini dapat memperkaya gagasan, membuka jalan bagi solusi yang lebih baik, serta membantu kita memahami pandangan orang lain dengan lebih empatik.