Lihat ke Halaman Asli

Benedictus Adithia

TERVERIFIKASI

Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Stigma Tak Nasionalis pada Mereka yang Pindah Kewarganegaraan

Diperbarui: 18 Juli 2023   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menunggu peswat. - Photo by Marco Lpez on Unsplash   

Disclaimer: artikel ini dibuat sebagai anti-thesis dari hegemoni ultranasionalis yang berkembang di negeri ini. Mohon pahami konteks artikel secara substantif.

"Dasar tak nasionalis!", begitu kata mereka kepada WNI yang berpindah kewarganegaraan.

Ya, ucapan lainnya mungkin tak sefrontal kata-kata di atas. Namun, maknanya tetap sama.

Banyak dari kita yang menganggap bahwa keberpindahan WNI yang sedang tren terjadi saat ini sebagai perwujudan sikap yang tak nasionalis.

Jujur, saya agak risih dengan kelakar-kelakar menghujat seperti itu. Pasalnya tak semua dari kita tahu mengapa dan bagaimana mereka bisa berpikir untuk pindah kewarganegaraan.

Pertanyaan selanjutnya, apakah mereka salah untuk berpindah kewarganegaraan? Ataukah selama ini kita yang lupa untuk sadar diri, bahwa masih banyak kekurangan.

Siapa diri kita menganggap bahwa kita lebih nasionalis dibanding orang lain? Hal yang perlu dilakukan bukanlah berkutat pada fenomena dan menyalahkan subjek.

Namun, harus ada langkah pembenahan dari kita untuk permasalahan ini. Kenapa saya sebut "kita"?

Bukan hanya pemerintah, tapi juga kita sebagai rakyat yang mampu memberikan rasa memiliki satu sama lain.

Latar Belakang

Data perpindahan WNI ke Singapura sepanjang 2019-2023. Sumber: Tangkapan layar dari Katadata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline