Lihat ke Halaman Asli

Benedictus Adithia

TERVERIFIKASI

Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Perfeksionis: Semua Harus Sempurna, Ternyata Sikap yang Tak Selamanya Baik

Diperbarui: 5 Desember 2022   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perfeksionis tak selamanya baik (Sumber: Olahan pribadi)

Perfeksionis - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perfeksionis bisa diartikan sebagai orang yang ingin segala-galanya sempurna. Selain itu, arti lain dari perfeksionis yaitu orang yang percaya bahwa kesempurnaan moral dicapai kalau dapat hidup tanpa dosa.

Lalu, apakah menjadi seorang yang terlalu perfeksionis itu baik? Simak pembahasannya di bawah ini.

Apa itu Perfeksionis?

Diterjemahkan dari Cambridge Dictionary, perfeksionis adalah sikap dari seseorang yang menginginkan segalanya sempurna dan menuntut standar setinggi mungkin.

Dilansir dari Psychology Today, perfeksionis digambarkan seperti pisau tajam. Ketika penggunaannya sesuai, maka akan memotivasi diri. Sebaliknya, jika penggunaannya tidak tepat maka akan menjadi jalan menuju ketidakbahagiaan.

Maka dari itu, perlu adanya kendali diri atas sikap perfeksionis ini. Tidak ada salahnya mengharapkan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, namun yang perlu disadari adalah bahwa kehidupan terdiri dari banyak variabel dan kemungkinan.

Dari hal tersebut, perlu adanya antitesis dari sebuah ekspetasi, yaitu realita. Lalu, bagaimana ciri-ciri seseorang yang terlalu perfeksionis sehingga bisa menjadi burnout?

Obsesi yang Mengganggu dan Berpengaruh Negatif

Perfeksionis pada tahap tertentu dapat menimbulkan obsesi yang terlalu berlebih. Obsesi ini tentunya akan mengganggu worklife kalian, hingga menjadi pegaruh negatif. Lalu, apa saja gejalanya?

Dikutip dari artikel Sehatq yang ditinjau oleh dr. Reni Utari, ada beberapa gejala yang bisa dirasakan, di antaranya:

  • Kerap menganggap gagal dalam berbagai kegiatan/aktivitas
  •  Memperlalaikan tanggung jawab, dalam beberapa kondisi enggan untuk memulai aktivitas karena takut hasilnya tidak sempurna
  • Sukar untuk rileks dan membagikan perasaan kepada pihak lain
  • Timbul obsesi secara negatif, atau bahkan menjadi apatis

Langkah dalam Kendali Diri

Ada beberapa langkah yang bisa diambil atau dilakukan ketika terjebak dalam situasi perfeksionis yang terlalu berlebihan, di antaranya:

1. Sadari bahwa perfeksionis bisa berakibat burnout

Burnout sendiri adalah kondisi stres kronis di mana seseorang merasa lelah pada kondisi fisik, mental, dan emosional dalam pekerjaannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline