Lihat ke Halaman Asli

Wulan Setyawati Hermawan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

W3C Sebagai Panduan Gaya Penulisan Web

Diperbarui: 29 September 2021   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pankaj Patel, unsplash

Prinsip W3C memainkan peranan yang begitu penting dalam penulisan web dan digital. Tulisanmu akan semakin bijak dan menarik, serta menghemat waktu pembaca dalam memindai tulisan.

Menulis digital telah menjadi bagian dan rutinitas kita sehari-hari. Terlebih dengan perkembangan teknologi yang membuat kita makin akrab dengan websites dan internet.

Tak jarang kita tenggelam dalam asiknya dunia digital. Namun perlu kita sadari bahwa banyak hal yang perlu diperhatikan terkait dunia digital, termasuk penulisan web yang baik dan benar.

Cara kita menyampaikan dan mengatur informasi, sama pentingnya dengan informasi yang kita sampaikan.

Literasi informasi menjadi salah satu diskursus dalam penulisan web. Begitu banyak platform penulisan, membuat pemilahan informasi semakin sulit. Literasi Informasi hadir untuk mengevaluasi serta merevisi informasi agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan baik oleh penulis maupun pembaca. 

Terdapat berbagai skenario yang dapat kamu pertimbangkan ketika memulai menulis di web, seperti dapat diakses publik, menjadi arsip orang lain, hingga memikirkan menulis multimedia yang disertai dengan foto, video, dan animasi. Untuk memahami penulisan web lebih lanjut, yuk simak panduan gaya penulisan web ala W3C yang banyak digunakan!

Panduan W3C untuk Gaya Menulis

W3C merupakan singkatan dari Word Wide Web Consortium. Fitur utama web seperti URL, HTTP, dan HTML banyak dikembangkan dan diatur oleh badan ini. Gaya penulisan yang kamu pilih bergantung pada tujuan, sifat konten, dan motivasi target dalam membaca dan menanggapi. Menurut Blakesley dan Hoogeveen (2011, h.366), terdapat beberapa rekomendasi dari gaya W3C dalam menulis di web, seperti: 

  1. Judul dan deskripsi tautan yang diberikan harus jelas, informatif, dan akurat, sehingga pembaca dapat menghemat waktu ketika memindai tulisan dan paham tujuan dan arah penulisan. 
  2. Menyebutkan topik kalimat atau paragraf di awal agar pembaca dapat memahami dan menentukan apakah potongan informasi tersebut menarik, walaupun hanya dibaca sepintas. Pembaca juga dapat menemukan konten yang diinginkan dengan lebih cepat.
  3. Setiap paragraf dibatasi dengan satu gagasan utama agar informasi disampaikan dengan lugas dan tidak berbelit-belit.
  4. Hindari penggunaan bahasa gaul, jargon, dan kata yang tidak universal demi pemahaman pembaca.
  5. Menggunakan kata-kata yang biasa digunakan dan dapat dipahami oleh masyarakat luas.
  6. Gunakan kata kerja aktif daripada kata kerja pasif.
  7. Hindari struktur kalimat yang kompleks.

Sumber: Ilustrasi dari Getty Images. 

Untuk memperdalam pengetahuanmu tentang W3C, terdapat pula beberapa prinsip aksesibilitas W3C, yaitu:

  • Menyertakan konten audio dan visual yang seimbang.

  • Memanfaatkan penggunaan bahasa sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline