Lihat ke Halaman Asli

Ellen Maringka

TERVERIFIKASI

Aku Rela Mati Demi Cintaku Kepadamu; Mitos Cinta#8

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13900985751448666503

Duh, hari gini kalau ketemu dengan rayuan super alay yang untuk menyatakan cinta harus mengelilingi luar angkasa dan memetik bintang bahkan rela mati segala, saya sarankan untuk berpikir seribu kali  sebelum memutuskan menikah dengannya. Bayangkan kalau untuk membuktikan cintanya, dia harus mendaki gunung tertinggi dan menyeberangi tujuh samudera.... Kapan dia punya waktu dirumah bersama anda, dan kapan kerjanya?. Cinta sih cinta... tapi perut tetap perlu diisi nasi, dan hp harus pakai pulsa!. Artikel ini khusus membahas tentang kecenderungan anak muda yang mudah sekali terayu dengan kata kata manis dan gilanya lagi, mudah percaya!.  Saran saya terhadap rayuan lelaki ?... nikmati saja, tapi jangan percaya. Tidak perlu terlalu banyak membuang waktu merenungkan janji janji kekasih selagi masa pacaran. Tapi perhatikan saja tindak tanduknya dan apa yang dia lakukan. Love is not just empty words but actions!. Cinta setinggi gunung Himalaya, kalau malas bekerja dan tidak punya tanggung jawab untuk menafkahi keluarga, ya harus dicek lagi, jangan jangan gunung Himalaya sudah berganti nama menjadi gunung Om-Do (omong doang). Lalu apakah saya mengharamkan rayuan?. Oh No.... pacaran tanpa janji dan kata kata indah, bagaikan orkestra tanpa biola. Yang saya maksudkan adalah keseimbangan antara janji muluk dan perlakuan nyata. "Aku akan memberikan segalanya bagimu...", tapi kuliah saja malas dan tidak selesai selesai... Jangan jangan setelah menikah nanti,  dari pagi sampai malam kerjaannya hanya menulis puisi cinta dan beranggapan bahwa uang sekolah anak anak bisa dibayar dengan kata kata manis. Sebenarnya masa pacaran adalah periode untuk menilai karakter dan kepribadian calon pasangan hidup. Ketika orangnya pemalas selama 25 tahun hidupnya, lalu apa yang membuat anda bisa berpikir bahwa tahun depan setelah menikah, dia akan berubah menjadi pria rajin dan bertanggung jawab ?. Ketika masih pacaran koleksi sepatunya mendekati kehebatan koleksi Imelda Marcos, lalu apa yang membuat anda yakin dia bisa berubah menjadi ibu rumah tangga yang bersahaja, dan bahagia hidup di desa tanpa mall ?. Think again.! Selagi pacaran, semua petunjuk sebenarnya sudah bisa terlihat meskipun tidak seratus persen jelas. Hanya saja mereka yang masih dimabuk cinta membutakan diri terhadap hal hal yang perlu diperhatikan, dan membiarkan janji gombal membius pingsan gak sadar sadar. Sadarnya selalu sudah terlambat. Dua tahun sesudah menikah, efek biusnya meluntur, dan mulailah rangkaian kisah ketidak cocokan beterbangan bersama piring piring dan apa yang bisa dilempar di rumah. Tapi bukankah manusiawi bahwa jatuh cinta itu memabukan bahkan membutakan?. Ya... rugi sekali kalau selama hidup anda tidak pernah merasakan nikmatnya kupu kupu beterbangan dalam perut. Rugi kalau selagi muda dan masih menjomblo, anda tidak pernah tahu rasanya memakan kardus!. Hah.. ketika dulu saya jatuh cinta kelimpungan dengan suami, setiap kali diajak makan, rasanya makanan seenak apapun juga terasa seperti mengunyah kardus. Diajak menonton, sampai bubaran saya malah tidak ingat film apa tadi yang ditonton. Bunyi jantung dag-dig-dug ketika dia menggenggam tangan saya, sepertinya terdengar seantero bioskop. Duh, kok jadi buka buka rahasia yah ?. Oleh karena jatuh cinta itu memabukkan, maka berikan cukup waktu bagi diri anda untuk sadar dari mabuk dan berpikir jernih sebelum memutuskan menerima lamarannya. Jangan mengatakan "Iya" ketika anda masih kabur membedakan antara merah dan biru. Ada periode dimana jatuh cinta itu membuat anda terasa berjalan di awan awan, tidak menginjak bumi. Saya katakan sekali lagi... Nikmatilah!. Itu adalah pengalaman terindah yang rugi dilewatkan. Hanya saja, jangan membuat keputusan besar dan bertindak ceroboh ketika kaki anda belum menginjak tanah. Kalau perlu ketika pacaran, ajak adik adik atau adik tetangga, agar terhindar dari berdua duaan terlalu banyak di tempat sunyi sepi, mengundang banyak setan dan godaan. Tanpa diundangpun setan dan godaan selalu siap sedia menerjang. Jangan menilai besar dan ketulusan cinta dari rangkaian kata yang over lebay seperti," aku rela mati untukmu...". Jika wanita yang membaca artikel ini, maka percayalah bahwa tidak ada pria yang benar benar rela menyerahkan nyawa untuk anda, kecuali ayah anda. Pria yang bertanggung jawab justru tidak mau mati. Dia ingin hidup untuk membuktikan bahwa selama hidupnya, dia akan mencintai dan bekerja demi keluarga dan membahagiakan istrinya. Mati itu tidak sulit. Beli dua kaleng Baygon cukup!.  Yang sulit adalah menjalani kehidupan yang penuh tanggung jawab dan berjuang demi cinta. Bagi pria, jangan lekas terhanyut ketika calon istri anda mengatakan," aku rela makan sepiring berdua, bahkan hidup dibawah kolong jembatan asal kau mencintaiku." Cepat ngacir....! wanita yang mengatakan hal ini adalah perempuan tidak berkualitas dan yang pasti tidak suka dengan kebersihan. Rumah kok dibawah kolong jembatan.... Kalau anda menikah dengan wanita yang bisa dengan mudah mengatakan rela hidup dibawah kolong jembatan, maka anda tidak akan punya motivasi besar untuk sukses dan membuktikan diri sebagai pria bertanggung jawab. Wanita yang baik tidak menaruh uang diatas cinta, tapi pada saat yang sama dia menyadari bahwa cinta harus diiringi dengan tindakan berkualitas sebagai bukti. Maka menikahlah dengan  pria yang mampu mengatakan," aku ingin hidup dan membahagiakanmu." Buat apa cinta kalau mati?. Pilihlah wanita yang dengan lembut namun tegas bisa mengatakan," aku tidak takut berjuang bersamamu menggapai cita cita kita bersama. Tapi aku tidak mau makan sepiring berdua, apalagi hidup dibawah kolong jembatan. Tempatku bukan disitu, karena aku berkualitas." Selamat berhari Minggu... Be loving, be alive!. *gambar dari http://4.bp.blogspot.com/)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline