Lihat ke Halaman Asli

Ellen Maringka

TERVERIFIKASI

Ahok Di-Angket Malah Ter-Angkat: Santun Itu Jujur!

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belum selesai ribut ribut KPK vs Polri, sudah muncul kehebohan baru para anggota DPRD DKI Jakarta mengangketkan Ahok gara gara anggaran yang diajukan ke Mendagri tidak sesuai keinginan mereka.

Tidak perlu orang genius untuk bisa menilai pertikaian ini disebabkan karena Ahok tegas menolak pos pos "siluman" yang tidak jelas dan tidak bermanfaat bagi rakyat.

Lagi pula sepanjang pengetahuan saya (tolong koreksi jika salah), mana ada hak budgeting oleh DPRD?. Bukannya fungsi dan tugas utama DPRD adalah mengawasi penggunaan anggaran oleh eksekutif agar tidak melenceng dari tujuan semula?.

Lagipula anggaran pengadaan UPS senilai 6 milyaran memang sangat tidak masuk akal. Teknologi itu berguna kalau tepat sasaran, efisien dan efektif pemakaiannya. Apa tidak lebih baik 6 milyar itu dipakai untuk gedung dan peningkatan tunjangan para guru?.

Yang lebih aneh lagi anggota dewan yang ngotot dengan pengadaan UPS "super-duper-canggih" sampai harganya tujuh langit nirwana itu, malah menolak e-budgeting yang disarankan Ahok agar semua bisa transparan. Ini benar benar mengherankan dan bikin takjub. Barangkali kalau Albert Einstein disuruh menganalisa hal ini, otak dan janggutnya juga keburu ubanan dini.

Tapi saya malah suka Ahok di-angket, agar semuanya jelas, dan yang pasti rakyat bisa menilai sendiri mana yang benar benar berjuang demi rakyat dan anti penilepan!.

Pak Ahok.. tidak usah kesana kemari meminta pemimpin partai untuk menghentikan hak angket DPRD. Biar saja mereka mengambil haknya agar kecurangan bisa terbuka sejelas jelasnya, dan sulap sulapan anggaran yang selama ini berlangsung menyengsarakan rakyat, segera diketahui tanpa ada yang ditutup tutupi seolah oleh demi kepentingan rakyat.

Pak Ahok, yang benar dan jujur itu tidak perlu dibela bela.  Kebenaran akan membela dirinya sendiri. Tidak usah takut untuk teguh berdiri diatas yang benar dan jujur. Pada akhirnya ketika semua berlalu dan kocar kacir, yang tetap berdiri teguh hanya kebenaran.

Tidak usah khawatir dimakzulkan. Tidak jadi Gubernur DKI juga bapak tidak akan mati kelaparan. Saya percaya dan yakin bahwa jabatan itu adalah amanah rakyat dan ditakdirkan oleh Tuhan. Anda berada di kursi panas bukan tanpa maksud. Negara ini butuh orang berani menyuarakan kebenaran tanpa harus takut dan munafik.

Saya sependapat dengan pak Ahok, jujur itu santun. Buat apa bicara lemah lembut seakan akan baik tapi isinya penuh tipu muslihat?.

Biarkan saja mereka berkompi kompi bersekutu melawan anda. Rakyat ada dibelakang pak Ahok melawan kezoliman. Sudah cukup uang rakyat digerogoti untuk membiayai gaji dan segala fasilitas mewah angota dewan,  tanpa hasil kerja yang benar benar dirasakan bermanfaat bagi rakyat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline