Lihat ke Halaman Asli

Benedick

Agrotek 18

Manfaat Kotoran Burung Walet dalam Bidang Pertanian

Diperbarui: 18 September 2018   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Burung walet, merupakan fauna yang sering ditemukan di Indonesia. Burung  ini sering dikenal dengan manfaat (sarangnya) yang terbuat sendiri dari air liurnya, dimana air liur burung walet ini terkemuka dengan manfaatnya yang sangat banyak; antara lain sebagai obat batu kering, mempertahankan kecantikan kulit, pengobati kerusakan pembuluh darah, sumber antioksidan dan masih banyak lagi. Akan tetapi, segala manfaat ini belum dibuktikan oleh studi manapun dan hanya merupakan mitos kuno yang dipercaya sampai sekarang.

Meski begitu beda halnya dengan "kotoran" burung walet sendiri. Kotoran burung walet ini sudah terbukti dalam bidang pertanian, sebagai pupuk alami yang sangat efektif untuk berbagai macam tanaman. 

Didalam kotoran walet sendiri terdapat banyak kandungan nutrisi yang sangat tinggi juga sangat baik bagi tanah, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan sulfur. Manfaat kotoran walet dalam segi pertanian juga sangat lah banyak. Karena 40% dari kotoran walet ini terbuat dari material organik murni jadi sangat efektif untuk memperbaiki serta memperkaya struktur dari tanah. fungisida alami yang sangat berkhasiat bagi pertumbuhan tanaman karena mengandung berbagai bakteria dan  mikrobiotik flora di dalamnya. 

Kotoran walet juga bisa lebih aman ketimbang pupuk kimia, dikarenakan sering digunakan untuk aktifator untuk pembuatan  pupuk organik. Pada umumnya menggunakan pupuk kotoran walet akan  membuat tanaman tumbuh dengan batang yang lebih kuat dan pembentukan daun baru menjadi maksimal.

Meski begitu kotoran burung walet ini juga mengandung unsur merkuri atau logam, walaupun dikenal berbahaya untuk makhluk hidup, kadarnya sangat rendah didalam kotoran burung walet, sehingga tidak berdampak negatif bagi tanaman.

Akan tetapi, tidak berhenti sampai disitu, selain hal positif tentunya ada dampak negatif juga dari pupuk kotoran walet ini, "jika" pemakaian atau pemberian pupuk terhadap tanaman tidak menggunakan dosis yang tepat. 

Dan mengingat pula bahwa kandungan nutrisi yang terdapat dalam kotoran walet ini sangatlah tinggi ketimbang kotoran hewan lainnya seperti ayam atau sapi, yang umumnya sering digunakan untuk bercocok tanam. 

Dan biasanya dikarenakan atas kurangnya pengetahuan peggunaan kotoran walet sebagai pupuk, pertumbuhan tanaman sering dikatakan gagal dalam pemakaian pupuk ini. Dalam penggunaannya untuk setiap tanaman terkadang takaran pupuk kotoran walet bisa berbeda untuk setiap tanamannya, dan karena membutuhkan waktu untuk menetukan takaran yang tepat, maka biasanya banyak orang yang akan beralih kembali pada pupuk kotoran ayam yang mana lebih dikenal oleh masyarakat itu sendiri.

Kesimpulannya, walet merupakan  1 dari 1.771 jenis burung yang ada di Indonesia, yang mana kotoran dari burung ini merupakan salah satu pupuk alami yang sangat efektif bagi berbagai macam tanaman, dan memiliki kandungan nutrisi yang banyak serta juga baik bagi tanah. Dan tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa untuk memperoleh kotoran walet ini sendiri bukan lah hal yang cukup mudah. 

Dikarenakan burung walet biasa hanya membuang kotoran pada tempat dia tinggal, terutama didalam goa yang suhunya cukup dingin dan dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang, hal ini yang tentunya membuat kita berpikir dua kali untuk masuk ke dalam goa yang gelap dan hanya untuk mengambil kotoran walet. 

Tapi tentunya masalah ini dapat diatasi dengan melakukan budidaya walet, yaitu dengan cara membuat "rumah walet" agar dapat menarik perhatian si walet dan tinggal juga didalamnya, yang tentunya kita juga akan mendapatkan keuntungan lebih dari hasil panen sarang walet (liur walet) yang dapat diolah atau pun dijual maupun juga hasil kotorannya yang dapat kita jadikan pupuk bagi tanaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline