Lihat ke Halaman Asli

feri anto

Menulis untuk Indonesia

Interview Session: Tommy Pratomo, Isi Theme Character Song di Game Final Fantasi VII

Diperbarui: 9 Maret 2024   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri bersama Tommy Pratomo

Musik merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia.Keberadaan musik sejatinya bukan cuma sebagai penghibur dikala sepi,tapi juga untuk menemani kekosongan jiwa manusia.Sejalan dengan perkembangannya musikpun memasuki ranah digital. 

Bila dulu musik hanya dinikmati lewat piringan hitam, kaset,dan cd,kini kita bisa menemui musik di internet / daring melalui agregator musik, diantaranya; Apple Music,Spotify,Hulu dan Youtube dsb. Kehadiran musik ternyata juga dipakai sebagai pelengkap dalam video game.

Karena tanpa musik,sebuah video game akan terlihat sepi. Dibutuhkan kejelian tinggi dalam membuat musik dalam video game. Tommy Pratomo sebagai saksofonist muda indonesia, kemarin berkesempatan untuk ikut andil dalam game legendaris Final Fantasy VII.

Ketika mendengarkan musik theme character song pada adegan Solemn Gus, kita dibawa pada pribadi karakter yang bossy dan angkuh. Lagu pada segmen ini mampu membawa kita untuk lebih dekat pada pencitraan Solemn Gus yang seenaknya sendiri. Nuansa musik yang catchy juga membuat visual, serta emosi kita larut,seolah kita diajak menunggu dan terbawa pada keadaan canggung nan tak terduga yang ditampilkan oleh Solemn Gus, si pria berambut perak ini.

Awal kejadian Tommy bisa ikut mengisi part musik di game Final Fantasy VII terbilang unik.
"Gue ngisi theme character song buat Solemn Gus,jadi ada karakter yang dia lumayan ngehe nih...namanya Solemn Gus,ya gua ngisi di theme character songnya dia nih...lalu kalau ditanya gimana prosesnya ini panjang banget.

Bisa ditarik kebelakang ketika tahun 2018 nih...semuanya terjadi karena gara-gara sebuah sepatu men...serius...gw kan orangnya suka sepatu kan...gw suka sepatu Air Jordan...waktu itu tahu 2018...gw pergi ke Jepang gw lagi lihat-lihat Jordan...terus ada satu sepatu Air Jordan namanya...Blacks Cement (Air Jordan 3).Gw nemu disebuah toko,namanya Atmos Ike Bukuro di Tokyo".

Tommy berkenalan dengan seorang sneakerhead bernama Alex. Alex lalu mengenalkan Tommy dengan grup musiknya. "Singkat cerita ternyata...si penjaga sepatu ini,seorang musisi juga dia punya sampingannya musik dan lain-lainlah...namanya Alex.

Ternyata si Alex ini punya grup musik...jalanlah gua dengan grup ini....awalnya sih cuma konten collaboration instagram...konten-konten untuk Youtube for fun...sampai akhirnya salah satu dari mereka...mereka punya grup namanya Gkids Club....mereka lima orang...sekarang udah tinggal berlima sih...salah satu dari mereka berlima ini namanya Yoshinori Nakamura", jelas Tommy.

Tommy diajak rekaman bersama Yoshinori Nakamura. Mereka saling mengeksplorasi bakat musikalnya,sekalipun mereka berbeda negara. "Dia ini sekarang yang bekerja di game-game endscoring,movie,segala macem. Dia yang kerja bareng Square Enix.Singkat cerita dari segala macem projek yang ada.

Gw waktu itu baru ada ditahap awal,sekitar ada lima tahun main musik.Mereka juga grupnya baru mulai established,jalan kita bikin projek segala macem,rekaman.Kita itu semua kirim-kiriman tahun 2018.Dan gw mulai kesana itu lagi tahun 2019 atau 2020", ujar Tommy lagi.

Memasuki awal tahun 2019, Tommy mulai banyak projek dengan Yoshinori Nakamura terutama menyangkut repertoar musik asal Jepang. "Tahun 2019 kayanya,nah tahun 2020 gw mulai banyak dapet rekaman sama mereka.Kan waktu itu gak bisa terbang kan...karena pandemi,nah banyak kerjaan yang dikerjain dari Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline