Lihat ke Halaman Asli

feri anto

Menulis untuk Indonesia

Ketika Hujan (1)

Diperbarui: 17 Oktober 2015   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

http://danzza.com/images/fd8/raindrops-falling-design-1.jpeg      

       Sayang, ketika hujan turun aku tahu bahwa hatimu sedang bersedih. Jangan kau untai cerita itu lagi, sebab yang ada hanyalah harapan ksong bagi masa depan kita berdua. Nihil. Tak ada. Simpan saja semua dongeng cerita kita bukan untukmu dan bukan untukku, tetapi untuk Sang Waktu. Karena Sang Waktulah yang mempertemukan kita berdua, karena Sang Waktu yang mengekalkan janji kita berdua, dibawah tarian hujan yang perkasa, diantara belantara rindu yang mendera. Satu hal yang sangat menyedihkan adalah kita tidak akan bertemu lagi di dunia, maupun di akhirat, karena kau serupa cahaya halus yang tak tercerap panca indera, mengalun lembut berdesir melewati benakku. Kau mengada tanpa nama, berjalan menyusuri beragam cerita....(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline