Lihat ke Halaman Asli

Bens

Musafir Malam

Imin: Langkah Ketauladanan

Diperbarui: 11 Februari 2022   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imin dan keluarga | Photo : Koleksi Pribadi


Perjalanan kehidupan memang misteri, sesuatu yang tak disangka dan tak terduga

Demikian dengan Salimin, pria kelahiran Purwokerto tanggal 3 Maret 1980 yang akrab dengan sapaan Imin, menjalani kehidupan berbagai catatan pena
Masa muda yang penuh ceria menjadikan cerita

Seperti pada umumnya dikala remaja, menaiki gerbong barang kereta api menuju Jogjakarta tanpa bekal, hingga terlunta-lunta, juga kenakalan lainnya yang hanya bisa dia kenang menjadi bingkai termanis hidupnya

Namun dia menyadari betapa berat perjalanan hidup, tak segan dia selalu menjajakan jajanan Koya ( Kue Satu ) khas Purwokerto, hasil tangan Ibunya kepada penumpang Kereta Api kala itu.

Tak cukup dengan itu, dia pun rela setiap hari libur sekolah menjadi Badut produk makanan kecil, menghibur anak-anak di Alun-alun Purwokerto sembari menjajakan produk tersebut.

Hingga lulus STM Serayu Purwokerto tahun 2000

Bekerja adalah pilihannya selepas lulus sekolah, sebagai Cleaning Service di PT Unimos Gresik, selama 2 tahun

Kemudian dia memilih Jakarta untuk mengadu nasib dan pengalaman, bekerja di PT Ancol dan PT TOTAL juga sebagai Cleaning Service serta terakhir di PT Arcon Jakarta

Memacu pengalaman selama 5 tahun dia kembali ke kampung halaman di Ledug - Kembaran Purwokerto

Tahun 2006 memulai lembaran baru berwiraswasta berbagai usaha selama dia bisa

Tahun 2009 saat ada kesempatan RS Margono Soekarjo Purwokerto membutuhkan tenaga kerja, dia mendaftar dan diterima sebagai Cleaning Service

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline