Lihat ke Halaman Asli

Ben Baharuddin Nur

TERVERIFIKASI

Kembangkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Industri Herbal

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14003442371470634837

[caption id="attachment_324147" align="aligncenter" width="638" caption="Dr. Abrijanto SB (kiri), DR. drg. Dewi Priandini, SpPM (tengah) dan Nyoto Wardyo, Apt. Memaparkan banyak hal seputar herbal, manfaatnya dan prospeknya di Indonesia khususnya dalam mengatasi sariawan | foto: Ben B. Nur"][/caption]

Herbal, meskipun merupakan jenis bahan baku pengobatan yang sudah sering digunakan oleh nenek moyang bangsa-bangsa di Nusantara ini, tetapi di tangan kalangan ahli herbal di PT. Deltomed Laboratories, khasanah herbal yang identik dengan tumbuhan berkhasiat pengobatan tradisional ini diolah menjadi obat-obatan dengan sistem pengolahan moderen sehingga kualitas, kemanan dan khasiatnya tak kalah dengan obat-obatan berbahan baku kimia yang banyak diimpor.

“Kami konsisten di bidang pengembangan herbal dengan visi menjadi perusahaan herbal terbaik dan terbesar di Indonesia, bahkan di Asia,” jelas Nyoto Wardoyo, Apt. saat mewakili CEO PT. Deltomed Laboratories membuka acara Nangkring Bareng Kompasiana dengan Deltomed pagi tadi (17/05) di The Cone, Lantai 7  Mall FX Life Style.

Dihadapan seratusan Kompasianer, sebutan komunitas blogger yang berhimpun di dalam blog komunitas Kompasiana, salah satu forum media dunia maya (Cyber Media) yang berada di bawah naungan Kompas Group, Nyoto menjelaskan bahwa semua produk herbal dari Deltomed telah melalui proses pengkajian yang komprehensif secara bertahap melibatkan sejumlah laboratorium dan perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Diantara perguruan tinggi itu adalah Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Universitas Taruma Negara dan lain-lain, termasuk dengan Institut Pertanian Bogor berkaitan dengan bahan baku, dengan Institut Teknologi Bandung yang menguasai teknologi pengolahan, bahkan dengan Universitas Gajah Mada, Airlangga dan Diponegoro dimana di pergurun tinggi tersebut juga banyak peneliti dan pemerhati serius di bidang herbal.

Nyoto Wardoyo yang menjabat Presiden Direktur PT. Deltomed Laboratories lebih jauh menjelaskan, industri herbal semakin maju dari hari ke hari. Ketertarikan banyak pihak dalam pengembangan herbal ini tidak hanya di Indonesia tetapi juga pada skala dunia, dimana masyarakat yang semakin meningkat taraf hidupnya juga semakin membutuhkan kehidupan yang lebih sehat sehingga dalam hal konsumsi obat-obatan lebih memilih yang berbahan baku alami yang dinilai paling sedikit bahkan tidak mambawa efek samping bagi tubuh mereka.

Ekonomi Kerakyatan

“Indonesia saat ini kan sudah termasuk negara ber GDP tinggi, sudah mencapai  3.500 US Dollar. Itu berarti pendapatan masyarakatnya sudah lumayan tinggi untuk pemenuhan kebutuhan dasar mereka sehingga kebutuhan untuk sehat dalam arti benar-benar sehat menjadikan mereka lebih banyak memilih obat-obatan berbahan baku herbal,” jelas Nyoto Wardoyo.

Lebih jauh Nyoto mengemukakan bahwa pelibatan kalangan blogger seperti para Kompasiener, dipandang sangat penting oleh Deltomed untuk memasyarakatkan produk herbal yang bahan bakunya banyak kita miliki. Keaneka-ragaman hayati atau biodeversity indonesia menempati peringkat kedua dunia setelah Brazil. Tapi kalau digabung dengan kekayaan sumberdaya hayati dan non hayati laut, Indonesia bahkan menempati peringkat pertama.

“Karena herbal, yang disebut obat tradisional, bahkan di Indonesia ada yang menyebutnya jamu, bahan dasarnya adalah herbal dan juga ada mineral yang berasal dari laut. Ini potensi yang luar biasa,” tambah Nyoto Wardoyo.

Jadi kalau herbal ini maju yang mana sumbernya dari pertanian yang merupakan mata pencaharian utama rakyat Indonesia, maka ekonomi kerakyatan juga dapat ditumbuhkan seiring dengan kemajuan industri herbal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline