Lihat ke Halaman Asli

BEM FKIP UHAMKA

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Akademia: Memaksimalkan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Demi Kemajuan Pendidikan

Diperbarui: 7 Oktober 2023   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. BEM FKIP UHAMKA

AKADEMIA: MEMAMAKSIMALKAN TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN (AI) DEMI KEMAJUAN PENDIDIKAN

Perkembangan teknologi sampai dimana sebuah sistem mampu berpikir otomatis dalam pengolahan data atau algoritma yang kini disebut Kecerdasan Buatan / Artificial Intelegence (AI). Teknologi ini menjadi peluang bagi manusia dalam membantu segala sektor kehidupan, tidak terkecuali pendidikan.

BEM FKIP UHAMKA menggelar kegiatan diskusi bernama Akademia yang telah berlangsung total dua belas edisi. Pada edisi keduabelas inilah hasil kolaborasi dengan HIMATIKA UHAMKA dengan tema pemabahasan "Problematika Artificial Intelegence (AI) pada Dunia Pendidikan".

Muhammad Fathan Buhairi dan Muhammad Mahfud Siraj menjadi pemantik dalam diskusi kali ini, kemudian Ultami Ismayani yang akan memandu jalannya diskusi sebagai moderator. Total peserta mencapai 39 mahasiswa yang ikut bergabung sedari acara belum dimulai.

Akademia edisi ini bertempat di Lapangan Miring FKIP UHAMKA pada tanggal 9 Juni 2023. Cuaca yang cerah membuat banyak mahasiswa tertarik ikut pada kegiatan yang bertujuan untuk membudayakan literasi dan diskusi bagi mahasiswa FKIP UHAMKA.

Diskusi dimulai dengan sesi pembukaan oleh moderator, Ultami meminta peserta yang hadir untuk membaca esai terlebih dahulu yang dibuat oleh dua pemantik. Kemudian dilanjutkan oleh Fathan sebagai pemantik pertama

"Penggunaan Artificial Intelegence dapat memberikan permasalahan besar bagi kegiatan mendidik, sebab kemudahan yang diberikan menjadikan peserta didik menjadi serba instan dan tidak dapat menghargai proses pendidikan itu sendiri" Ujar Fathan.

Fathan yang cenderung tidak setuju dengan penggunaan AI pada proses pendidikan menambahkan, "Pendidikan bukan semata mengerjakan tugas, mendengar guru, atau ujian. Butuh pembentukan karakter tangguh dan disiplin yang harus dimiliki siswa untuk menghadapi dunia luas".

Berikutnya giliran pemantik kedua Mahfud untuk memberikan pantikan pada pembahasan kali ini, "Pada mulanya teknologi kecerdasan buatan diciptakan agar manusia mendapatkan sebuah sistem yang menjawab sebuah persoalan secara terstruktur dan sistematis."

"Bahkan sekarang perguruan tinggi, bapak ibu dosen telah menyadari adanya teknologi kecerdasan buatan dapat memberikan manfaat bagi proses mengajar di kelas, contohnya pembuatan soal operasi penjumlahan" Ucap Mahfud melanjutkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline