Lihat ke Halaman Asli

BEM FKIP UHAMKA

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Akademia: Mahasiswa Tutup Mata, Niscaya Kelembagaannya Tutup Usia

Diperbarui: 31 Desember 2022   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

BEM FKIP UHAMKA telah menyelenggarakan kegiatan bertajuk "Akademia" untuk merefleksikan peranan mahasiswa dalam bermasyarakat. Akademia perdana merupakan langkah awal bagi Bidang Keilmuan BEM FKIP Uhamka yang akan terus berlanjut dalam satu periode.

Kamis, 29 Desember 2022 telah berlangsung Akademia perdana di Lapangan Miring, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universtias Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Kegiatan diskusi mahasiswa dihadiri oleh 40 mahasiswa aktif dari berbagai macam program studi.

Ketua Umum BEM FKIP UHAMKA periode 2022-2023 yakni Sabiq Ahsan dan Reznu Altifan selaku Ketua Bidang Keilmuan BEM FKIP UHAMKA berkesempatan menjadi pemantik. Selain itu, kegiatan diskusi dipandu oleh Salsabila, Seketaris Bidang Keilmuan.

Panitia BEM FKIP UHAMKA berharap dengan adanya kegiatan ini mampu membangun budaya diskusi yang telah hilang dikalangan mahasiswa. 

"Kegiatan Akademia ini merupakan upaya untuk kembali menyuburkan diskusi yang mulai mengering di kampus ini. Silahkan berpendapat, karena tidak ada larangan bicara dalam kegiatan ini selagi memiliki kebermanfaatan" Ujar, Reznu.

Alur diskusi dimulai dengan penguat dari kedua pemantik, yang nantinya akan dilanjutkan melalui tanggapan peserta yang hadir. Kedua pemantik menjelaskan terkait peranan mahasiswa dalam bermasyarakat yang sudah mulai dilupakan karena kesibukan mahasiswa itu sendiri.

Sabiq berpendapat, "Mahasiswa memiliki empat peran dalam bermasyarakat; Agent of Change, Social Control, Iron Stock, dan Moral Force. Keempat peran tersebut saling beririsan, kita (mahasiswa) dapat melakukan peranan tersebut dimulai dengan langkah sederhana dalam sehari-hari".

"Perlu disadari peranan moral force di pundak mahasiswa. Berbagai keistimewaan atau previlage yang diterima mahasiswa menjadikannya sebagai pemuda yang berbeda dihadapan masyarakat. Tindakan dan pikiran harus mencerminkan sosok terpelajar yang dapat diteladani." Reznu dalam penyampainnya.

Kedua pemantik telah menjabarkan pandangannya terkait kondisi citra mahasiswa dewasa ini. Diskusi dimulai ketika peserta dipersilahkan untuk menanggapi terkait topik peran mahasiswa dalam bermasyarakat. 

Berbagai tanggapan disampaikan oleh beberapa peserta, terdapat peserta yang mengutarakan keprihatinannya terhadap pergerakan mahasiswa yang sudah tidak "segarang" dahulu hingga lebih memilih fokus mendapatkan gelar sarjana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline