Lihat ke Halaman Asli

BEM FISIP UNTAG SURABAYA

KABINET KOLABORASI BEM FISIP UNTAG SURABAYA

Yuk Intip Pendapat Mereka Soal Vaksinasi!

Diperbarui: 17 Juli 2021   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram @bemfisipuntag45sby

Surabaya         (15/07) -- Vaksinasi Massal yang diberlakukan oleh Pemkot Surabaya untuk mengajak masyarakat dalam berpartisipasi menangani pandemi di Kota Surabaya. Vaksinasi ini dilakukan secara offline dan online, secara offline Pemkot Surabaya gelar Vaksinasi Massal di Gelora 10 November dan secara online dapat diakses misal melalui Halodok, Loket.com, dan juga bisa melalui Instagram banggasurabayanews dan pedulilindungi.id untuk mengetahu informasi.

            Vaksinasi juga terdapat pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Ada beberapa masyarakat yang tidak mau di vaksin dan ada juga masyarakat yang mau mau untuk di vaksin. BEM FISIP UNTAG Surabaya mendapatkan beberapa opini dari relawan surabaya memanggil dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNTAG Surabaya, Yuk simak !

  • Ahmad Alif Fauzan (Sekjend Departemen Kominfo dan Relawan Surabaya Memanggil)

whatsapp-image-2021-07-14-at-18-09-51-2-60f2957915251022d92443b2.jpeg

"Sebagai relawan yang ada di tkp dengan jadwal vaksin cukup mengesankan, jadwal vaksin mulai hari senin sampai minggu untuk jam nya  jam 6.30 - 16.00, namun bisa lebih cepet karena biasanya jam 15.00 sudah ditutup karena orang yang ada di tribun dalam sudah habis. Kegiatan vaksin di gelora 10 november ini sudah terjadwal dari senin sampai sabtu usia 18 tahun keatas sampai lansia, pada hari minggu jadwal vaksin untuk anak sd dan smp se-surabaya yang di undang oleh dinas Pendidikan Surabaya. Selain relawan surabaya memanggil yang jumlahnya hampir lebih 500 orang dibagi di sub tugas masing -- masing, banyak juga oknum yang terlibat di dalam acara vaksinasi tersebut Seluruh forkompida kota karena ada pak wali, ada linmas, ada satpol pp, tni/polri di siagakan untuk mencegah terjadinya ricuh karena ada tokoh tokoh penting seperti bu khofifah dan mbak puan di hari kamis. Sebagai relawan kami memiliki tugas yang beberapa ada entry data, ada yang jaga pintu masuk dan keluar, ada juga yang di tenda untuk mengarahkan orang screaning dan vaksinasi, untuk yang di tribun mengarahkan orang untuk turun ke lapangan. Sedangkan Saya di bagian screaning untuk pengecekan folder atau file orang, karena ada berkas - berkas yaitu fotocopy KTP, surat domisili RT/RW (untuk Surabaya), diluar Surabaya ditambah dengan surat pekerja dan bagi mahasiswa membawa surat keterangan bahwa mereka mahasiswa di surabaya. Menjadi relawan sangat asik selain mendapat vaksin untuk dosis pertama saya sebagai relawan bisa lebih dekat dengan masyarakat Surabaya. Dalam pelaksanaan vaksinasi massal mulai hari senin sampai minggu total yang sudah divaksin sekitar total 150 ribu masyarakat, dimana pada hari Senin 15 ribu Orang, hari Selasa 18 ribu Orang, hari Rabu 40 ribu Orang, hari Kamis 45 ribu Orang, hari Jumat 35 ribu Orang, hari Sabtu 39 ribu Orang, hari Minggu ( SD dan SMP ) 15 ribu Orang."

  • Chintya Rasya Aisyah ( Kepala Bidang PSDM HIMAKOTA )

whatsapp-image-2021-07-15-at-15-23-29-60f2958a15251022d92443b4.jpeg

"Sebenernya soal vaksin aku team mau mau aja di vaksin dan kebetulan ada di GrandCity, untuk tiketnya pesen tiket lewat loket.com atau bisa daftar langsung di tempat. Loket.com yang awalnya webnya lemot sampe akhirnya beruntung dapat tiket, lanjut ke tempat GrandCity dengan membawa e-tiket, fotocopy ktp dan ktp asli. Setelah di vaksin tidak ada efek apa apa selain nyeri dibagian tangan yang habis di suntik sama rasa ngantuk. Vaksin di GrandCity juga tertib dan teratur dari pintu masuk sudah disuruh baris dan jaga jarak oleh aparat yang bertugas, antrinya juga tidak lama jadi tidak bikin jenuh. Pesen saya buat lainnya "vaksino rek, jare pengen pandemi ndang mari!! gausa mikir cip di lebokno dll, ojok kakean ndelok film".

  • Moch. Rafi Pangestu ( Sekjen Departement Seni Budaya dan Olahraga )

rafi-60f295e770de0502ca640002.jpg

"Aku vaksin di daerah polsek gunung anyar karena aku tinggal disana, aku juga team mau mau aja di vaksin selain mengikuti aturan pemerintah juga karena demi kebaikan diri sendiri dan orang sekitar. Di tempatku sayratnya daftar dulu dan mempunyai ktp domisili. Suasananya disana rame tapi tertib hanya saja jamnya sedikit tidak sesuai dengan jadwal. Efeknya di aku setelah vaksin bangun tidur demam, tapi minum obat penurun demam sudah hilang. Saya berpesan pada semua "vaksino rek, mben ndang ilang coronane dan untuk perlindungan diri sendirii".

Apapun itu, pemerintah surabaya sudah melakukan yang maksimal kepada masyarakat untuk melawan covid 19 ini. Semoga dengan diadakan vaksin massal dan masyarakat yang sudah mau vaksin dapat membantu mengurangi penyebaran covid 19 sehingga cepat mengurangi bahkan tidak ada lagi covid 19. Yang terpenting buat semuanya tetap stay positive and stay healty.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline