Webinar Get Closer with FEM IPB merupakan acara yang bertujuan untuk menyebarkan informasi seputar pengenalan departemen yang ada di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor yang mengangkat tema Mewujudkan Generasi Z yang Prestatif dan Responsif Terhadap Perubahan. Webinar ini adalah salah satu rangkaian dari The 4th National Economic Management Olympiad (NEMO) yang juga mengadakan kompetisi bidang ekonomi dan manajemen bagi siswa/i SMA/Sederajat dan mahasiswa se-Indonesia.
Setelah Webinar Get Closer with FEM IPB Chapter 1 sukses digelar pada Sabtu, 3 Oktober. Penyelenggaraan Webinar Get Closer with FEM IPB Chapter 2 digelar pada Sabtu, 10 Oktober 2020. Webinar GCWFI dihadiri oleh 500 siswa/i SMA/Sederajat dari seluruh Indonesia, seperti Palembang, Pati, Solok Selatan, Madura, Jakarta, Bogor, Bandung, Medan, Makassar, Papua, dan lainnya. Acara ini diselenggarakan dengan melibatkan Ketua Departemen Agribisnis, Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah yang membagikan informasi lebih mendalam mengenai departemen-departemen di FEM IPB.
Selain itu, terdapat alumni FEM IPB Angkatan 39 yaitu Pak Edi Sumanto selaku CEO PT. Sinergi Inti Prima dan 6 perusahaan lainnya yang membagikan cerita seputar kesuksesan yang telah diraih dan peran generasi Z agar dapat lebih adaptif dan kolaboratif antar generasi.
Dalam sesi pertama webinar GCWFI ada sesi pemaparan departemen dimulai dari Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si. yang merupakan Ketua Departemen Agribisnis menjelaskan bahwa Agribisnis IPB adalah satu-satunya Agribisnis yang ada di Fakultas Ekonomi karena di universitas lain Jurusan Agribisnis berada di Fakultas Pertanian.
Agribisnis IPB juga merupakan satu-satunya yang lulusannya mendapat gelar Sarjana Ekonomi, karena di universitas lain lulusannya mendapat gelar Sarjana Pertanian.
Prospek kerja lulusan Agribisnis IPB juga sangat luas sekali, mulai dari wirausaha, konsultan agribisnis, bagian pemasaran, instansi pemerintahan dan perusahaan swasta sangat terbuka lebar untuk lulusan Agribisnis IPB karena sudah banyak alumni yang membuktikan kualitasnya di banyak instansi dan perusahaan.
Selanjutnya Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr. sebagai Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan menjelaskan bahwa di Indonesia pertama dan satu-satunya Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan terdapat di IPB. Beliau menjelaskan bahwa Departemen yang sering disapa ESL ini berfokus pada pengolahan sumberdaya dan lingkungan dari perpektif teori ekonomi serta mengkaji dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
Untuk profil lulusan Departemen ESL adalah sebagai analis, perencana, asisten peneliti dan socio-preneur dalam bidang ekonomi pertanian, sumberdaya dan lingkungan yang sangat fleksibel untuk melamar kerja di banyak instansi atau perusahaan nasional ataupun internasional. Pak Ahyar juga memberi info menarik bahwa Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan alumni ESL IPB.
Terakhir, Dr. Asep Nurhalim, Lc., M.Pd.I. selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah membuka dengan memberikan fakta menarik bahwa Departemen yang akrab disapa dengan Departemen Eksyar ini sedang berulang tahun yang ke-3 di hari yang sama dan merupakan departemen termuda di FEM. Beliau meluruskan anggapan bahwa Ekonomi Syariah itu hanya tentang perbankan syariah, lebih dari itu ekonomi syariah menyentuh semua elemen ekonomi yang targetnya kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara yang dilandasi dan diilhami oleh nilai-nilai Islam. Departemen Ilmu Ekonomi Syariah memiliki fasilitas utama yaitu Bank Mini Syariah yang memfasilitasi mahasiswa/i untuk bisa merasakan langsung atmosfer dunia kerja. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan peserta dari berbagai daerah sangat antusias untuk bertanya. "Pak, apakah Departemen Ilmu Ekonomi Syariah menerima calon mahasiswa yang non-muslim dan kalau saya belum pernah belajar Bahasa Arab tapi memilih ekonomi syariah apakah bisa pak?" Tanya salah satu peserta Get Closer with FEM IPB. Dr. Asep Nurhalim, Lc., M.Pd.I. menjawab bahwa ilmu adalah hak segala warga negara jadi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah sangat terbuka untuk yang non-muslim sekalipun dan perihal bahasa Arab hal itu sering terjadi karena pada dasarnya tidak semua mahasiswa Ilmu Ekonomi Syariah harus sudah bisa bahasa Arab dari sebelum masuk.
Selanjutnya dilaksanakan sesi alumni FEM'39 oleh Pak Edi Sumanto yang memaparkan bahwa generasi Z harus sering belajar dengan generasi Y yang lebih berpengalaman. Juga, gen Y pun berkolaborasi dengan gen Z perihal teknologi karena gen Z yang terbukti lebih adaptif dan diberkahi dengan perkembangan pesat teknologi sejak lahir sampai sekarang. Lalu, beliau menyampaikan bahwa kesuksesan itu bersifat relatif, bukan absolut. Jadi, setiap orang mempunyai arti kesuksesannya masing-masing dan tidak bisa disamaratakan sehingga, beliau menghimbau, "Kejarlah apa arti kesuksesan menurut kalian dalam konteks yang positif, jangan ada miskonsepsi bahwa sukses itu hanya berasal dari menjadi profesi tertentu". Lalu beliau pun memberi pesan lewat kutipan kata-kata mutiara oleh Alm. Prof. Dr. Ir. Andi Hakim Nasoetion, M.Sc, "Lupakan memburu ketenaran, dan carilah kebenaran maka bertemulah kedua-duanya".
Setelah acara selesai peserta memberikan respon positif, "Terimakasih banyak kak, acaranya sangat bermanfaat, semoga jadi kebaikan untuk panitia dan kita semua yang mengikuti acara ini", ujar salah satu siswi SMA yang bernama Syifa. Dengan respon dan antusias peserta yang besar, Ageiliana selaku Ketua Pelaksana berharap di kedepannya acara ini dapat berlangsung lagi karena manfaatnya yang besar apalagi saat pandemi dan merupakan panggung bagi masing-masing departemen di FEM, dia juga berharap semoga acara ini membuat para peserta mendapatkan makna dari get closer itu sendiri dengan FEM IPB.