Lihat ke Halaman Asli

BEM FEM IPB

BEM FEM IPB

Meneladani Kisah Nabi dengan Metode Bermain Peran Bersama PPK Ormawa BEM FEM IPB

Diperbarui: 19 Agustus 2022   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) IPB University mengadakan edukasi peneladanan kisah Nabi dalam program Rumah Pintar Agama dan Akhlak (Rupiah) di TPA Ummuatus Sa'adah, Desa Cihideung Ilir, Bogor. Program ini merupakan salah satu pojok literasi yang diinisiasi  dalam Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) BEM FEM dalam mewujudkan desa cerdas, (12/8) di Desa Cihideung Ilir, Bogor.

PPK Ormawa merupakan program pengabdian yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai bentuk penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan guna mewujudkan capaian kompetensi pembelajar abad 21 untuk kesejahteraan masyarakat. 

Unggul Oktaviani Maranto, perwakilan PPK Ormawa BEM FEM IPB University menyebut, kegiatan Rupiah ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi untuk pembelajaran keagamaan.

Rupiah merupakan salah satu program literasi yang ditujukan kepada anak-anak usia dini di Desa Cihideung Ilir dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran, seperti bermain peran, video pembelajaran, games, dan kuis dalam delapan pertemuan.

"Metode pembelajaran rupiah pada pertemuan ketujuh menggunakan metode bermain peran. Drama yang diangkat ialah kisah Nabi Musa a.s mulai dari kelahirannya hingga nabi Musa dewasa dan berdakwah kepada Firaun. Penggunaan metode bermain peran dipilih agar adik-adik tidak jenuh dan mengasah keterampilan komunikasi dan berekspresi," ujar Unggul.  

Ia menambahkan bahwa sangat senang melihat antusiasme adik-adik terhadap materi yang disajikan dalam bentuk drama ini. Mereka dengan mudah dan cepat memahami alur dan hikmah dari kisah tersebut. 

dokpri

 

Dihadiri oleh dua puluh anak, kegiatan ini mendapatkan respon positif. Hal ini terlihat dari antusias anak-anak yang menginginkan kegiatan ini dilaksanakan kembali dan hasil kuis yang mengalami perbaikan setelah kegiatan bermain peran disampaikan. 

Resource Person : Nabilla Fauziyah Adhwa

Departemen Sosial Lingkungan dan Pengabdian Masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline