Lihat ke Halaman Asli

BEM FEB UHAMKA

Student Executive Board on UHAMKA Faculty of Economics and Business

Dampak Pemerataan Pembangunan terhadap Pelosok Kecil Sesuai Sila Kelima Negara Indonesia

Diperbarui: 11 September 2020   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akses Jalan Kp. Pamatang Kanas

Pemerataan pembangunan di pelosok-pelosok kecil yang sangat tertinggal jauh dengan ibukota memang harus ditekankan kembali kepada pemerintah hal ingin sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan laju perekonomian Indonesia. Bagaimana tidak, negara yang maju adalah negara yang sukses memberantas kemiskinan masyarakatnya, meratakan pembangunan baik berupa ; infrastuktrur, akses jalan, rumah singgah, lalu pendidikan.

Terlebih yang saat ini tengah dipersiapkan dan direncanakan oleh pemerintah. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini Indonesia akan memiliki ibukota yang baru, yakni di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Wilayah tersebut dipilih melalui berbagai aspek yang ada, mulai dari sumber daya alamnya, sumber daya manusianya, letak geografisnya, bahkan hingga pola ruang dan struktur ruangnya. Selain itu, adapun tujuan utama dari pemerintah untuk memindahkan ibukota menuju Pulau Kalimantan ini, yakni pemerataan pembangunan.

Pemerataan pembangunan ditujukan agar pertumbuhan pembangunan yang akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, pemerataan pembangunan juga dapat menghilangkan istilah "JawaSentris", dimana hampir seluruh pembangunan di Indonesia terpusat di Pulau Jawa saja.

Pada dasarnya, pemilihan Pulau Jawa sebagai ibukota dulunya karena Jawa dianggap sebagai pusat peradaban pertama di Indonesia. Selain itu, dengan wilayah yang cenderung landai serta datar dan hanya sebagian saja yang berupa pegunungan atau perbukitan, Pulau Jawa dianggap sangat mampu untuk menopang aktivitas sebagian besar masyarakat di Indonesia.

Namun justru, hal itu malah merugikan Pulau Jawa sendiri. Dengan luasnya pulau yang tidak terlalu luas, ditambah dengan pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat, itulah yang membuat Pulau Jawa memiliki konsentrasi pembangunan yang sangat tinggi. Hal itu menyebabkan kesenjangan sosial, terutama dari kawasan Indonesia lain yang umumnya merupakan wilayah yang pembangunannya justru masih minim. 

Maka dari itu, ibukota dipindahkan ke wilayah Kalimantan yang dianggap bisa menjadi sebagai titik sentral dari Indonesia itu sendiri. Sebenarnya tidak seluruhnya ibukota itu akan dipindahkan, Pemerintah hanya memindahkan pusat pemerintahannya saja ke Kalimantan dan monas akan tetap di Jakarta.

Salah satu faktor penyebabnya agar pemerintah lebih mudah dalam mengawasi dan membangun kawasan-kawasan terluar yang ada di Indonesia. Selain itu, wilayah Jakarta yang sudah tidak memadai dan tingkatnya pertumbuhan laju penduduk akan tetap menjadi pusat bisnis sehingga akan tetap menyumbang PDRB yang cukup signifikan dan relavan.

Saat ini, pemerintah juga tengah gencar melakukan pembangunan terutama di kawasan terluar Indonesia. Dalam program yang telah tertulis di NAWACITA yang dicadangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak beliau dilantik menjadi presiden Indonesia, sudah cukup banyak beberapa pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah terutama pembangunan di Kawasan yang jauh dari jangkauan gemerlap ibukota negara Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline