Universitas Udayana(Unud) yang berkampus pusat di kawasan Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali menjadi salah satu universitas yang diminati di Indonesia.
Dari 30.000-an jumlah mahasiswa Unud dari berbagai strata (S1,S2, dan S3) tidak melulu dihuni suku Bali yang lahir dan besar di Bali. Mahasiswa asal Sumatra Utara (Batak), Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, hingga Papua dan Papua Barat banyak yang menimba ilmu di berbagai Program Studi di Unud.
Alasan yang paling lazim terdengar dari mahasiswa luar Bali kuliah di Unud adalah mereka punya impian untuk berkunjung ke Bali dalam hidupnya, jika mereka tidak kuliah di Bali belum tentu impiannya tergapai. Jadi cara yang paling mungkin adalah kuliah di Bali utamanya di Unud agar bisa menikmati keindahan dan keunikan pulau Bali.
Akantetapi persaingan untuk diterima sebagai mahasiswa Unud tidak mudah, harus mengikuti saringan test masuk yang ketat dan tidak semua calon mahasiswa mampu memenangkan persaingan tersebut.
Ditengah kegalauan itu, banyak calon mahasiswa atau kalangan orang tua berharap anaknya bisa masuk Unud tanpa mengikuti test. Apa mungkin? Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gede Antara, M.Eng, IPU., menjawab tegas "Bisa!". Mulai tahun akademik 2022 Unud dipastikan memiliki sistem penerimaan mahasiswa baru tanpa melalui test.Ada tiga jalur penerimaan mahasiswa baru Unud tahun 2022 yakni SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri. "Saya akan gunakan kewenangan saya untuk menerima mahasiswa baru tanpa test melalui jalur mandiri," tegas Guru Besar Fakultas Teknik Unud itu. Kuota penerimaan mahasiswa baru via jalur mandiri lebih dari 2.000 kursi, katanya, dapat dimanfaatkan calon mahasiswa untuk masuk Unud tanpa test.
Kalau begitu gampang dong masuk Unud tanpa test, eit tunggu dulu. Jatah masuk Unud tanpa test hanyalah diperuntukkan bagi mereka yang memiliki prestasi mumpuni baik dibidang akademik dan non akademik. "Calon mahasiswa yang memiliki prestasi level nasional dan internasional akan kami berikan wildcard berupa LoA (letter of acceptant) untuk kuliah di Unud," tutur Prof. Antara.
Kebijakan ini memiliki makna ganda. Pertama, Unud ingin berpartisipasi dalam pembinaan prestasi cabang olah raga dan seni (penelusuran minat dan bakat), juga bidang penalaran ilmiah.
Bagi calon mahasiswa yang sudah pernah memenangi medali emas, perak maupun perunggu tingkat nasional atau internasional baik di cabang karate, silat, taekwondo, kempo, maupun basket, bulu tangkis serta yang lainnya.
Unud akan menerus pembinaannya di kampus sehingga atlit tersebut terus bisa prestasi sekaligus meningkatkan kemampuan intelektualnya di kampus tertua dan terbesar di Bali. Hal yang sama juga berlaku bagi mahasiswa yang memiliki talenta bidang seni seperti paduan suara, tari modern dan tradisional hingga mekakawin.
Bagi anak-anak SMA yang meraih prestasi di debat bahasa Inggris, pengadilan semu maupun penulisan karya ilmiah juga mendapat peluang yang sama untuk masuk Unud tanpa test. "Syaratnya simple, mereka bisa menunjukkan bukti prestasi bahwa mereka benar-benar berprestasi di level nasional dan internasional. Tentu saja bukti yang disodorkan akan diverifikasi bidang kemahasiswaan dan bidang akademik Unud. Saya akan mengeluarkan LoA dengan tinta emas, setelah calon mahasiswa tersebut melewati serangkaian verifikasi tersebut," tutur Rektor Antara.
Pihak Unud mengumpulkan para wakil dekan bidang kemahasiswaan, para pembina dan ketua unit kegiatan mahasiswa di lingkungan Unud yang diberi mandat untuk mensosialisasikan kebijakan rektor tersebut.