Lihat ke Halaman Asli

Duh, Malu Saya Kalau Nonton 86!

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kalau ada orang yang bertanya apa acara televisi favorit saya, pasti saya akan bingung menjawabnya. Karena saya hampir tidak pernah menonton televisi. Paling hanya sekilas, itupun tidak begitu peduli dengan apa yang ditonton. Karena adik saya sangat suka menonton acara-acara di .Net, maka saya juga sering ikut menontonnya. Ada beberapa acara yang saya suka di .Net, tapi ada satu acara yang sangat menarik untuk saya. Acara yang saya maksud adalah 86. Sebuah reality show .Net TV yang bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia.

Buat saya 86 menjadi sebuah angin segar bagi pertelevisian Indonesia. Setau saya belum ada reality show yang menampilkan kehidupan para polisi, entah polisi lalu lintas atau satuan khusus yang menangani kasus tertentu. Kadang saya tertawa saat melihat para pelanggar lalu lintas yang ditangkap oleh petugas polantas. Kalau Anda sering menonton acara 86, maka anda akan melihat banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna kendaraan bermotor. Mulai dari hal sepele, seperti tidak menggunakan helm, sampai pelanggaran cukup besar seperti motor yang masuk ke jalan tol. Dan satu hal lagi yang saya suka saat melihat para polwan mengomel kepada pelanggar. Keren tapi lucu. Hehe. Sebagai seorang perempuan, mereka punya sisi maskulin dengan seragam polwannya, tapi tetap tak bisa menyembunyikan sifat cerewet perempuan saat melihat ada yang melanggar.

Jujur saja saya termasuk salah satu orang yang sering sekali melanggar peraturan lalu lintas. Bahkan saya belum meiliki SIM C sampai sekarang, padahal saya sudah menjadi pengendara motor hampir 5 tahun yang lalu. Hehe, jangan ditiru ya. Saya sudah beberapa kali berurusan dengan surat tilang. Dan anehnya saya belum juga kapok dan segera mengurus SIM C saya. Tapi sejak sering menonton 86, ada rasa malu ketika melihat para pelanggar di televisi. Membayangkan bagaimana rasanya jika suatu saat saya berada dalam posisi mereka. Duh, betapa malunya saya. Tapi kadang saya bukannya merasa malu, malah saya mendapatkan inspirasi baru untuk melakukan pelanggaran. Contohnya saja saat ada adegan seorang pengendara motor melewati jembatan penyebrangan karena malas memutar, saya malah ingin mencobanya suatu saat nanti. Haha, sekali lagi jangan ditiru ya.

Untung saja tak setiap hari 86 menampilkan pelanggaran lalu lintas. Kadang 86 juga menayangkan proses penangkapan gembong narkoba. Seru sekali melihatnya. Seperti menonton film detektif tapi dalam versi nyata. Dan saya jadi tahu kalau proses penangkapan diperlukan strategi khusus, tidak asal tangkap saja. Sungguh suatu sajian yang menarik an menambah wawasan bagi penontonnya.

Ya setiap acara pastilah punya tujuan sendiri. Entah itu positif ataupun negatif. Dampak yang diterima penonton juga bergantung pada diri penonton sendiri, tidak bisa dipaksakan menjadi positif atau negatif saja. Seperti saya yang merasa malu saat menonton 86, tapi di satu sisi merasa terinspirasi dengan jenis pelanggaran yang baru saya lihat di layar televisi. Jadi sebagai penonton, kita perlu lebih pintar saat menyeleksi jenis tontonan yang akan kita saksikan. Apalagi untuk anak-anak atau adik-adik kita. Salah langkah sedikit, maka bisa saja bukan manfaat yang didapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline