Lihat ke Halaman Asli

Bella SalsabilahAlyanti

Mahasiswi S1 Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Strawberry Generation sebagai Generasi Rapuh: Bisakah Membawa Perubahan untuk Negara?

Diperbarui: 11 Juni 2022   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Strawberry generation merupakan sebutan bagi generasi zaman sekarang, seperti strawberry yang tampak indah namun mudah rapuh. Generasi ini merupakan generasi yang penuh dengan ide kreatif akan tetapi mudah sakit hati dan mudah menyerah ketika mendapatkan tekanan. Hal tersebut bisa dilihat melalui media sosial pada saat ini. Remaja saat ini memiliki banyak ide-ide kreatif, dan sering kali membuat lelucon-lelucon yang menggambarkan suasana hati mereka.

Menurut Rhenald dalam buku "Strawberry Generation", generasi sekarang ini dimanja oleh fasilitas dan pelayanan orang tua yang mampu mencukupi kehidupan anaknya dan orang tua terlalu ikut campur terhadap urusan anaknya. Hal itu yang membuat anak-anak tumbuh menjadi generasi yang mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, mudah sakit hati, dan tidak berani untuk menghadapi tantangannya. Selain itu, kemajuan teknologi merupakan penyebab dari adanya strawberry generation. Kehidupan generasi saat ini tidak lepas dari smartphone. Kemajuan teknologi dapat menambah kreatifitas apabila dimanfaatkan dengan baik, karena dengan kemajuan smartphone ini dapat memberikan kemudahan dalam mengakses informasi yang kita inginkan.

Meskipun dikenal sebagai generasi rapuh, namun generasi strawberry merupakan generasi yang mempunyai cara tersendiri untuk berkarya dan berkarir. Generasi strawberry disuguhkan dengan adanya kemajuan teknologi yang menjadikan generasi tersebut serba instan, sehingga generasi ini mempunyai cara untuk menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi negara melalui bakat dan ide-ide kreatifnya. Generasi strawberry dikenal juga dengan karakternya yang selalu “rebahan”. Di balik itu, generasi ini dapat berkontribusi dengan adanya kemajuan teknologi, seperti menyalurkan bakatnya dalam hal marketing produk melalui aplikasi instagram, tiktok, dan sebagainya.

Teknologi saat ini dijadikan oleh generasi muda sebagai jual beli online dengan begitu hal tersebut dapat mengurangi pengangguran dan kriminalitas. Selain itu, mereka yang terjun ke dunia organisasi memberikan kontribusinya melalui kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang dapat menambah informasi yang bermanfaat bagi masyarakat sehingga bisa mengubah perilaku atau kebiasaan buruk masyarakat menjadi lebih baik. Melalui ide-ide kreatif yang dimilikinya dapat memberikan pengaruh positif bagi negara. Berbagai kontribusi yang bisa dilakukan generasi ini untuk negeri sesuai dengan passion yang mereka suka.

Banyak kontribusi yang bisa dilakukan oleh generasi strawberry ini, karena sebetulnya generasi ini mempunyai kreativitas yang tinggi. Generasi strawberry mampu memberikan perubahan yang lebih baik untuk negara apabila generasi yang rapuh ini diubah menjadi generasi yang tangguh. Generasi strawberry memiliki tipe pemikiran fixed mindset, merupakan orang-orang yang lebih mementingkan gelar daripada keterampilannya. Sedangkan orang-orang yang mempunyai pemikiran growth mindset merupakan orang-orang yang mempunyai nilai juang tinggi dan terbiasa dalam menghadapi kesulitan untuk meraih kesuksesannya. Cara berpikir generasi strawberry ini perlu diubah menjadi growth mindset. Generasi ini juga perlu membiasakan dirinya untuk terus berjuang menghadapi tantangan-tantangan yang dimilikinya, karena dengan terbiasa akan menjadi biasa untuk menghadapinya. Tidak ada yang sulit selama kita ingin berusaha dan niat demi meraih kesuksesan untuk diri dan kesuksesan untuk negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline