Setiap jenjang pendidikan di sekolah menengah pertama maupun atas pasti memiliki konselor sekolah atau guru bimbingan konseling yang bertugas untuk memberikan konseling kepada siswa/i sesuai kebutuhan, sehingga bisa membantu mereka dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada. Salah satunya masalah karier, bimbingan dan konseling memiliki program bimbingan karier melalui layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling perorangan , layanan klasikal, dan layanan kelompok yang dilakukan guru BK/ konselor sekolah dengan tujuan membantu anak dalam merencanakan karier di masa mendatang, agar karier yang dipilih sesuai dengan bakat minat dan nilai - nilai yang dijunjung tinggi. Indonesia sendiri telah lama memformalkan bimbingan karier dalam kurikulum tahun 1984.
Aspek karier bagi seorang individu saat masih duduk di bangku pendidikan menengah dan atas merupakan hal yang penting. Menurut Winkel dan Hastuti karier memiliki makna yang lebih mendalam dibandingkan pekerjaan, karena mencakup suatu proses yang masuk didalamnya pekerjaan, karena hal ini akan membantu mereka dalam proses penjajakan karier di masa depan. Peran guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kematangan karier siswa merupakan cara dan usaha untuk mendorong, memotivasi, dan membantu seseorang dalam merencanakan, menentukan, dan memutuskan pilihan kariernya. Hal tersebut sering dihadapi oleh siswa/i terutama pada jenjang sekolah menengah pertama dan menengah atas sering binggung dengan pilihan karier setelah lulus dari sekolah dan menjadi masalah yang struktural.
Tidak dapat dipungkiri bahwa masa remaja adalah masa yang berharga dalam merencanakan karier secara matang. Tahapan perkembangan karier siswa/i, akan dapat menyesuaikan dengan potensi dan kemampuan pada bidang pekerjaaan yang dipilih dan sesuai dengan minat & bakat. Sebagaimana kita ketahui Bimbingan & Konseling lahir di Amerika Serikat dengan tujuan membantu remaja lulusan sekolah memilih dan memasuki dunia kerja yang dilakukan oleh Frank Parson.
Guru Bimbingan dan Konseling disini berperan untuk membantu siswa/i dalam hal meningkatkan kematangan karier mereka dengan membuat perencanaan karier, eksplorasi karier, pengetahuan tentang membuat membuat keputusan karier, pengetahuan dunia kerja, dan realisasi keputusan karier. Kematangan karier adalah pemahaman diri dan kesadaran diri untuk merencanakan suatu kesiapan, kemampuan dan kapasitas individu untuk membuat suatu pilihan karier yang stabil dan realistik, serta menyelesaikan tugas-tugas perkembangan terkait dengan karier dengan menyadari hal-hal yang dibutuhkan dalam membuat suatu keputusan karier.
Hal yang perlu guru bimbingan konseling lakukan adalah membentuk karakteristik kematangan karier yang positif ditandai oleh suatu urutan proses dalam kehidupan yang meliputi : meningkatnya kesadaran diri, meningkatnya pengetahuan akan pilihan-pilihan karier yang sesuai bakat, meningkatnya kesesuaian antara kemampuan, minat, dan nilai dengan karier yang diinginkan, meningkatnya kesadaran akan karier yang diinginkan, meningkatnya kemampuan, perencanaan, dan kesuksesan karier, meningkatnya sikap yang berhubungan dengan karier (orientasi berprestasi, kemandirian, perencanaan komitmen, motivasi, self- efficacy), dan meningkatnya kepuasan dan kesuksesan dalam perkembangan kariernya. Dengan terbentuknya karakter ini maka dapat disimpukan siswa/i memiliki kematangan karier yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H